= DARI YANG KECIL =-


Ada seorang lelaki renta bersama seorang anak kecil. Ketika menyusuri sungai, lelaki renta ini menjumpai anak kecil sedang berwudhu sambil menangis. Ketika ditanya, “Nak, mengapa engkau menangis?” Bocah itu menjawab, “Wahai kakek, ketika aku membaca Al-qur’an aku temukan firman Allah,
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." QS. At Tahriim:6 ﴿.
Timbullah ketakutanku apabila dilemparkan ke dalam api neraka.”
Lelaki tua itu berkata, “Wahai anakku, janganlah kamu takut. Engkau tidak akan dicampakkan ke dalam neraka, sebab kamu belum baligh. Kamu belum layak untuk dimasukkan ke dalam neraka.”
Anak itu menjawab, “Apakah engkau tidak tahu bahwa seseorang yang hendak menyalakan api, ia memasukkan kayu bakar yang kecil dulu baru kemudian memasukkan kayu yang lebih besar…”
Mendengar penuturan polos bocah kecil ini, menangislah kakek yang renta ini seraya berkata, “Sesungguhnya bocah kecil ini lebih ingat kampung akhirat daripada diriku. Dunia telah jauh menyeretku.” (Al Buka Al Mabrur)
Bagaimana seorang bocah bisa memahami makna lebih dalam daripada seorang kakek renta yang telah banyak makan asam garam?
Kuncinya kecerdasan iman, kebersihan hati dan keharusan orientasi. Ia fokus pada akhirat, mampu memandang dengan cermat.

(Sumber: Buku Zero To Hero:Mendahsyatkan Pribadi Biasa menjadi Luar Biasa; Solikhin Abu Izzuddin)

0 komentar: