DZIKIR DAN DOA SELESAI SHALAT SESUAI SUNNAH NABI


1. أَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثَلاَثاً) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَـا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Astagfirullah 3x

ALLAHUMA ANTA SALAM WA MINKA SALAM TABARAKTA YA DZAL JALALI WAL IKRAM

“Aku minta ampun kepada   Allah “(dibaca tiga kali), “ Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia “.      
 (HR.Muslim: 1/414).

2.  لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir'
Allahuma la mani'a lima a'thoita,  wala mu'tia lima mana'ta, wala yanfa'u dzal jaddi minkal jadd

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya Kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau cegah. Nasib baik seseorang tiada berguna untuk menyelamatkan ancaman dari-Mu
(HR.Bukhari: 1/225, Muslim: 1/414.)Pada waktu Magrib dan Shubuh ditambah :
         Nabi bersabda : "Barangsiapa setelah sholat Magrib dan Shubuhmembaca'Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' 10x,
         maka, ALLAH akan tulis setiap 1x nya 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10 derajat, ALLAH lindungi dr setiap kejelekan, dan ALLAH lindungi dari godaan syaitan"              (HR. Ahmad IV/227, Tirmidzi no.3474)
         Diucapkan setelah salam khusus setelah shalat Subuh.
         اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً   
         Allahuma inna nas'aluka ilman Nafi'an wa rizqon Thayyiban wa amalan Mutaqobalan
         Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik dan amal yang diterima “
         Ibnu Majah dan lainnya. Lihat Shahih Ibnu Majah: 1/152 dan Majmauzzawa’id: 10/111.


3. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir'
la haula wala quata ila bilah, laa ilaha ilallah wala na'budu ila iiyah, lahun na'mah walahul fadlu, walahut tana'ul hasanu Laa ilaaha ilallah mukhlisina lahud diina walau karihal Kafirun.

 “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujaan yang baik. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir membencinya “.   (HR.Muslim: 1/415.)

4. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ (ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x
digenapkan“keseratusnya dengan membaca
'Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir'
Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar “ (di-baca 33 kali), “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu “.

“Siapa yang mengucapkannya selesai shalat, Aku (Allah) ampuni kesalahan-kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan”.
(HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

5. Membaca Ayat Kursi
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia yang hidup kekal, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
.“Siapa yang membacanya sehabis shalat tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian”,
HR.Nasa’i dalam Amalul Yaumi Walailah, no: 100, Ibnu Sunny, no. 121, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Jami’: 5/339, dan Silsilah Hadits Shahih: 2/697, no. 972.

6.
Ø  Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas
Ø  Dibaca setiap selesai shalat fardhu’.


Makalah Birokrasi Di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Birokrasi dan politik bagai dua mata uang yang tidak akan pernah terpisahkan satu sama lain. Birokrasi dan politik memang merupakan dua buah institusi yang memiliki karakater yang sangat berbeda, namun harus selalu saling mengisi. Dua karakter yang berbeda antara dua institusi ini pada satu sisi memberikan sebuah ruang yang positif bagi apa yang disebut dengan sinergi, namun acapkali juga tidak dapat dipisahkan dengan aroma perselingkuhan.
Menurut Etzioni-Havely (dalam Savirani:2005) birokrasi adalah organisasi hirarkis pemerintah yang ditunjuk untuk menjalankan tugas melayani kepentingan umum. Ciri khas yang melekat dalam tubuh birokrasi adalah bentuk organisasi yang berjenjang, rekrutmen berdasarkan keahlian, dan bersifat impersonal. Birokrasi juga merupakan unit yang secara perlahan mengalami penguatan, independen, dan kuat. Penguasaan berbagai sumber daya oleh birokrasi menjadikan birokrasi menjadi kekuatan besar yang dimiliki oleh negara. Sedangkan politik merupakan institusi yang disebut juga dengan pusat kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh politik berlangsung dalam berbagai arena, seperti pembuatan, penerapan, dan evaluasi kebijakan publik. Dalam arti yang lebih luas, segala sesuatu yang berkaitan dengan partai, demokrasi, dan kebijakan disebut juga dengan politik.
Sementara birokrasi adalah sebuah institusi yang mapan dengan segala sumber dayanya, namun pada lain sisi sistem kenegaraan mensyaratkan politik masuk sebagai aktor yang mengepalai birokrasi melalui mekanisme politik formal. Oleh karena itu, birokrasi pemerintah tidak bisa dilepaskan dari kegiatan politik. Pada setiap gugusan masyarakat yang membentuk tata pemerintahan formal, tidak bisa dilepaskan dari aspek politik.
Pada gilirannya, birokrasi mau tidak mau harus rela dikepalai oleh mereka yang umumnya bukan berasal dari kalangan birokrasi. Artinya, kepentingan politik dengan sendirnya akan turut bermain dalam sistem penyelenggaraan pemerintah. Persoalan yang mengemuka adalah mampukah kepala daerah memberikan peluang kepada birokrasi yang dipimpinya dengan arif untuk tetap  mengikuti kaidah demokrasi yang normatif.
Dalam berbagai macam pola hubungan antara birokrasi dan politik,  institusi politik -sebagaimana diketahui bersama- terdiri atas orang-orang yang berprilaku politik yang diorganisasikan secara politik oleh kelompok-kelompok kepentingan dan berusaha untuk mempengaruhi pemerintah untuk mengambil dan melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu, birokrasi pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung selalu berhubungan dengan kelompok kepentingan politik tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan birokrasi?
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi birokrasi?
3.      Apakah yang dimaksud dengan politik?
4.      Bagaimana birokrasi Indonesia sebelum adanya reformasi birokrasi?
5.      Bagaimana sejarah lahirnya reformasi birokrasi di Indonesia?
6.      Bagaimana Pelayanan Birokrasi Pemerintah Terhadap Masyarakat Saat Ini?

C.    Tujuan Penulisan
1.         Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Sosiologi Pemerintahan
2.         Untuk mengetahui Birokrasi Pemerintahan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Birokrasi
1.      Pengertian Birokrasi
Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri dari dua kata yaitu biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hirarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi. Secara etimologi birokrasi berasal dari istilah “buralist” yang dikembangkan oleh Reineer von Stein pada 1821, kemudian menjadi “bureaucracy” yang akhir-akhir ini ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersonal dan leglistik (Thoha, 1995 dalam Hariyoso, 2002). Birokrasi dapat dirujuk kepada empat pengertian yaitu,
·       Birokrasi dapat diartikan sebagai kelompok pranata atau lembaga tertentu.
·       Birokrasi dapat diartikan sebagai suatu metoda untuk mengalokasikan sumber daya
        dalam suatu organisasi.
·         “Kebiroan” atau mutu yang membedakan antara birokrasi dengan jenis organisasi lain. (Downs, 1967 dalam Thoha, 2003)
·       Kelompok orang yang digaji yang berfungsi dalam pemerintahan. (Castle, Suyatno,
         Nurhadiantomo, 1983)
Birokrasi Ideal Menurut Weber
Max Weber sebagai bapak birokrasi mengatakan bahwa birokrasi menjadi elemen penting yang menghubungkan ekonomi dengan masyarakat. Weber mengajukan sebuah model birokrasi ideal yang memiliki karakteristik sebagai berikut (dalam Islamy, 2003):

·         Pembagian Kerja (division of labour)
·         Adanya prinsip hierarki wewenang (the principle of hierarchi)
·         Adanya sistem aturan (system of rules)
·         Hubungan Impersonal (formalistic impersonality)
·         Sistem Karier (career system)
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi birokrasi:
a.       Faktor budaya
·        Budaya dan perilaku koruptif yang sudah terlembaga (“uang administrasi” atau uang
         “pelicin”)
·         Budaya “sungkan dan tidak enak” dari sisi masyarakat
·         Masyarakat harus menanggung biaya ganda karena zero sum game
·         Internalisasi budaya dalam mekanisme informal yang profesional
b.      Faktor individu
·        Perilaku individu sangat bersifat unik dan tergantung pada mentalitas dan moralitas
·        Perilaku individu juga terkait dengan kesempatan yang dimiliki seseorang yang
          memiliki jabatan dan otoritas
·         Perilaku opportunistik hidup subur dalam sebuah sistem yang korup
·         Individu yang jujur seringkali dianggap menyimpang dan tidak mendapat tempat
c.       Faktor organisasi dan manajemen
·         Meliputi struktur, proses, leadership, kepegawaian dan hubungan antara pemerintah       
           dan masyarakat
·          Struktur birokrasi masih bersifat hirarkis sentralistis dan tidak terdesentralisasi
·          Proses Birokrasi seringkali belum memiliki dan tidak melaksanakan prinsip-prinsip
           efisiensi, transparansi, efektivitas dan keadilan
·          Birokrasi juga sangat ditentukan oleh peran kepemimpinan yang kredibel
·      Dalam aspek kepegawaian, Birokrasi dipengaruhi oleh rendahnya gaji, proses rekrutmen
         yang belum memadai, dan kompetensi yang rendah.
·        Hubungan masyarakat dan pemerintah dalam Birokrasi belum setara; pengaduan dan
         partisipasi masyarakat masih belum memiliki tempat (citizen charter)
d.      Faktor politik
·         Ketidaksetaraan sistem birokrasi dengan sistem politik dan sistem hukum
·         Birokrasi menjadi “Geld Automaten” bagi partai politik
·         Kooptasi pengangkatan jabatan birokrasi oleh partai politik

B.     Politik
1.      Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.


Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
·       politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
        bersama (teori klasik Aristoteles)
·       politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
·       politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan     
         kekuasaan di masyarakat
·        politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
         publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

C.     Gambaran Umum Birokrasi di Indonesia Sebelum Reformasi
Birokrasi di Indonesia menurut Karl D Jackson merupakan bureaucratic polity. Model ini merupakan birokrasi dimana negara menjadi akumulasi dari kekuasaan dan menyingkirkan peran masyarakat dari politik dan pemerintahan. Ada pula yang berpendapat bahwa birokrasi di Indonesia merupakan birokrasi Parkinson dan Orwel. Hal ini disampaikan oleh Hans Dieter Evers. Birokrasi Parkinson merujuk pada pertumbuhan jumlah anggota serta pemekaran struktural dalam birokrasi yang tidak terkendali. Birokrasi Orwel merujuk pada pola birokratisasi yang merupakan proses perluasan kekuasaan pemerintah yang dimaksudkan sebagai pengontrol kegiatan ekonomi, politik dan social dengan menggunakan regulasi yang bila perlu ada suatu pemaksaan.
Dari model yang diutarakan di atas dapat dikatakan bahwa birokrasi yang berkembang di Indonesia pada masa Orde Baru adalah birokrasi yang berbelit-belit, tidak efisien dan mempunyai pegawai birokrat yang makin membengkak.
Keadaan ini pula yang menyebabkan timbulnya penyimpangan-penyimpangan berikut, seperti :
·        Maraknya tindak KKN
·        Tingginya keterlibatan birokrasi dalam partai politik sehingga pelayanan terhadap
         masyarakat tidak maksimal
·        Pelayanan publik yang diskriminatif
·        Penyalahgunaan wewenang
·        Pengaburan antara pejabat karir dan non-karir

D.    Sejarah Reformasi Birokasi di Indonesia
Reformasi politik 1998 adalah pintu gerbang Indonesia menuju sejarah baru dalam dinamika politik nasional. Reformasi politik yang diharapkan dapat beriringan dengan reformasi birokrasi, fakta menunjukan, reformasi birokrasi mengalami hambatan signifikan hingga kini, akibatnya masyarakat tidak dapat banyak memetik manfaat nyata dari reformasi politik 1998.
Pasca reformasi, ikhtiar untuk melepaskan birokrasi dari kekuatan dan pengaruh politik gencar dilakukan. Kesadaran pentingnya netralitas birokrasi mencuat terus-menerus. BJ Habibie, Presiden saat itu, mengeluarkan PP Nomor 5 Tahun 1999 (PP No.5 Tahun 1999), yang menekankan kenetralan pegawai negeri sipil (PNS) dari partai politik. Aturan ini diperkuat dengan pengesahan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian untuk menggantikan UU Nomor 8 Tahun 1974.
Saat membentuk yang pertama setelah Gus Dur terpilih, sedang terjadi keributan tentang pengangkatan Sesjen di Departemen Kehutanan dimana sesjen tersebut adalah orang dari partai yang sama dengan menteri kehutanan saat itu. Begitu juga terjadi di beberapa departemen dan di Diknas, BUMN, dan lain-lain. Ada beberapa eselon yang diangkat yang dia merupakan orang dari partai yang sama dengan menteri yang membawahi departemen tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana suatu birokrasi pemerintahan tidak terlepas dari intervensi partai politik.
Kemudian ada pula tindakan presiden Abdurrahman Wahid yang menghapuskan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, dengan alas an bahwa departemen tersebut bermasalah, banyak KKN, dan departemen itu dianggap telah mencampuri hak-hak sipil warga negara.
Penghapusan dua departemen tersebut dapat dikatakan sesuai dengan prinsip reinventing government atau ada pula yang menganggap hal ini sebagai langkah debirokratiasasi dan dekonstruksi masa lalu yang dianggap terlalu berlebihan mengintervensi kemerdekaan dan kemandirian publik.
Aturan induk netralitas politik birokrasi Indonesia sudah ada pada pasal 4 Peraturan Pemerintah 1999, yang menyatakan bahwa PNS dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan tidak bertindak diskriminatif, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam pemerintahan Megawati, para menteri dalam masa itu melestarikan tradisi Golkar, yaitu semua organisasi pemerintah dikaburkan antara jabatan karier dengan non karier, serta jabatan birokrasi dengan jabatan politik. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa ini harapan untuk melakukan reformasi birokrasi tidak akan terlaksana. Hingga pada tahun 2004 barulah dimulai reformasi birokrasi secara riil dengan pembentukan UU.

E.     Pelayanan Birokrasi Pemerintah Terhadap Masyarakat Saat Ini
Sekarang ini masih banyak masalah yang menimpa masyarakat mengenai pelayanan umum, seperti masalah perijinan, pembuatan, perpanjangan surat-surat yang dibutuhkan masyarakat, misalnya pembuatan KTP, Kartu Keluarga, dan surat-surat pengantar untuk diajukan ke instansi yang lebih tinggi. Masalah timbul dari masyarakat yang tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, dan beberapa faktor internal pada kinerja pelayan publik pada kecamatan sebagai instansi tingkat pemerintahan yang berwenang baik dalam masalah pelayanannya seperti berapa lama pembuatan, kinerja pelayannya ataupun mengenai biaya.
Penyelenggaraan pelayanan oleh pemerintah yang cenderung menganggap bahwa sebaik apapun dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, toh tidak akan merubah gaji dan pendapatan mereka. Profesionalisme bukan menjadi tujuan utama mereka. Mereka mau melayani hanya karena tugas dari pimpinan instansi  atau karena sebagai pegawai pemerintah, bukan karena tuntutan profesionalisme kerja. Ini yang membuat keberpihakannya kepada masyarakat menjadi sangat rendah. Pelayan publik akan bersikap ramah kepada mesyarakat pengguna layanan kalau ada “sesuatu” yang memberikan keuntungan atau melatar belakanginya, seperti hubungan pertemanan, status sosial ekonomi warga dan lain-lain. Bagi masyarakat pengguna layanan yang kebetulan mempunyai kenalan, sebagai kerabat, saudara, orang kaya yang dapat memberikan “ucapan terima kasih”, serta mereka yang mempunyai status sosial terpandang di masyarakat, biasanya akan memperoleh “perlakuan khusus” dari para pelayan publik. Dalam situasi demikian, maka budaya antri menjadi hilang, sebaliknya budaya pelayanan “jalan pintas’ menjadi pilihan stategis dan menjadi hal yang biasa dilakukan. Ini hanya mungkin dilakukan oleh masyarakat yang memiliki kelebihan uang, status, dan sejenisnya yang tidak dimiliki oleh masyarakat biasa.








BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis mensyaratkan kinerja dan akuntabilitas aparatur yang makin meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa reformasi birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan perubahan tatanan kehidupan politik, kemasyarakatan, dan dunia usaha. Dalam peta tantangan nasional, regional, dan internasional, aparatur negara dituntut untuk dapat mewujudkan profesionalisme, kompetensi dan akuntabilitas. Pada era globalisasi, aparatur negara harus siap dan mampu menghadapi perubahan yang sangat dinamis dan tantangan persaingan dalam berbagai bidang. Saat ini masyarakat Indonesia sedang memasuki era yang penuh tuntutan perubahan serta antusiasme akan pengubahan. Ini merupakan sesuatu yang di Indonesia tidak dapat dibendung lagi. Oleh karena itu, reformasi di tubuh birokrasi indonesia harus terus dijalankan demi terciptanya pelayanan prima bagi masyarakat seperti yang telah dilakukan oleh departemen keuangan.

B.     Saran
Untuk memayungi reformasi birokrasi, diupayakan penataan perundang-undangan, antara lain dengan menyelesaikan rancangan undang-undang yang telah ada. Dengan demikian, proses reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik dengan adanya legalitas secara hukum dalam pelaksanaannya.
Untuk membangun bangsa yang bermartabat, harus dilakukan bersama oleh pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan pemerintah yang lebih baik dari able government ke better government dan trust government. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat lebih partisipatif dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, prinsip-prinsip good governance, pelayanan publik, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang baik, bersih, dan berwibawa, serta pencegahan dan percepatan pemberantasan korupsi.




















DAFTAR PUSTAKA:



Resume Gerakan Mahasiswa 1974 Dan Gugatan Terhadap Politik Orde Baru


Pasca peristiwa 1966, dalam waktu yang cukup lama gerakan mahasiswa tidak menujukkan gaungnya, antara lai karena pemikiran untuk mengambil pilihan back to campus dan berkonstrentasi dalam kehidupan akademiknya, namun denagn tetap mengawasi berbagai kebijakan pemerintah dalam proses penataan sistem politikm dan pembenahan kehidupan perekonomian negara. Dan berlangsung hingga akhir tahun 1970an  dan akhirnya muncul sebuah generasi mahasiswa agkatan 1974  yang mencoba mengukir sejarah sebagaimana yang pernah dilakoni oleh geneasi mahasiswa agakatan 1966 pendahulunya.
Realitas pebedaan antar gerakan mahasiswa 1966 dan 1974 adalah bahwa generasi 1966 memiliki hubungan earat dengan militer yang bahu-membahu dalam memperjuangkan perubahan dari Orde lama menuju Orde Bau. Untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer yang berposisi sebagai pendukung kemapanan. Kejadian ini menimbulkan keretakan atau berakhirnya kerjasama antara mahasiswa dengan militer, yang setelah bekerjasama menumbangkan “musuh bersama” rezim Orde lama dan khususnya kekuatan komunisme/PKI.

Masalah Korupsi dan Politik Pembangunan
Munculnya peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari) tahun 1974 akibat timbulnya gejolak gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa 1966 muncul berperan sebagai korektor terhadap realitas sosial dan politik yang diakibatkan oleh praktej kekuasaan rezim yang berkuasa, sedangkan gerakan mahasiswa 1974 ditunjukan untuk mengoreksi kebijakan pemerintah Orde baru yang dinilai carut marut dan banyak digerogoti penyakit korupsi
Politik pembangunan Orde baru yang mengutamakan pertumbuhn ekonomi itu berangkat dari asumsi bahwa pemerataan dan keadilan sosial akan terjadi dengan sendirinya setelah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tercapai, yakni melalui mekanisme distribusi model “pentesan kebawah” tetapi asumsi tersebut ternyata tidak tercapai, malahan semakin mencipatakan jurang yang kian melebar, kesenjangan dan ketimpangan ekonomi dimasyarakat. Hal inilah yang mulai disadari sejak aawal tahun 1970-an, sehingga menimbulkan berbagai kritik masyarakat termasuk mahasiswa, terhadap model politik pembangunan yang diterapkan Orde Baru.
Burhan D. Magenda melukiskan bahwa munculnya kekecewaaqn generasi mahasiswa tahun 1970 adalah disebabkan karena mereka mengadapi kenyataan yang membedakan antara ideal dan praktek. perilaku rezim Orde Baru dinila telah mengianati komitmen yang sudah dibangun ketika kerjasama menumbangkan Orde Lama dahulu.
Di awali dengan reaksi terhadap pemerintah tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi aksi protes oleh mahasiswa dijakarta dan bandung ,lahirlah , apa yang disebut “ gerakan mahasiswa menggugat” yang dimotori sejumlah tokoh seperti Arief budiman , syahrir , Victor D , dan Julius Usman . yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM dan Korupsi
 wujud keprihatinan karena ketidak percayaan terhadap langkah pemerintah dalam merespons tuntutan mereka , dalam membahas korupsi , pemuda dan mahasiswa kemudian mengambil inisiatif dalam bentuk yang berpartisipasi kritis yang lebih rill , dengan pembentukan.
Terbentuknya KAK (Komite Anti-Korupsi) ini dapat dilihat dari reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang pernah ada yang  pembentukannya diponsori oleh pemerintah untuk menyelidiki masalah korupsi , kenyataan tim-tim tersebut tidak berjalan sebagai mana yang diharapkan di mata mahasiswa ,mulai TPK , Task Force Universitas Indonesia (UI) samapi komisi keempat.
TPK (Tim Pemberantasan Korupsi) dibentuk bulan desember 1967 dengan ketuanya jaksa agung sugih arto , dibantu anggota yang meliputi unsur wartawan dan kesatuan aksi, Sedangkan komisi empat ,dibentuk oleh presiden soeharto pada tahun 1970 ,dengan diketuai oleh wilopo ,SH (tokoh PNI dan mantan perdana mentri)
Kegagalan tim-tim tersebut terutama adalah disebabkan tidak adanya political will yang sunggung dari pemerintah sendiri untuk memberantas korupsi yang menurut bung hatta saat itu sudah membudaya di kalangan pejabat birokrasi. Juga mengajukan pemikiran tentang perlunya “ Tritura Baru ”. Pertama , pembaharuan yang menyeluruh terhadap struktur politik lama, kedua , penghapusan korupsi dan yang ketiga, tuntutan perlunya meningkatkan pembangunan dan menurunkan harga
Secara keseluruhan aksi-aksi yang dilancarkan mahasiswa yang digambarkan diatas ,menunjukan fakta yang terjadinya kebangkitan kembali dirasakan mahasiswa sebagai gerakan moral dan control kekuasaan rezin ,setelah sempat surut pasca 1966.

Masalah Demokrasi dan Munculnya Golput (Golongan Putih )
Berbagai borok pembangunan dan demoralisasa perilaku kekuasaan rezim orde bar uterus mencuat ,menjelang pemilu 1971 . hal ini disebabkan pemerintah orde baru dibawah tangan soeharto telah melakukan berbagai cara dalam bentuk rekayasa politik ,untuk mempertahankan dan memapankan status quo dengan mengkooptasi kekuatan-kekuatan politik masyarakat antara lain melalui bentuk perundang-undangan , misalnya : melalui undang-undang yang mengatur tentang pemilu , partai politik ,dan MPR/DPRD.
Harapan-harapan mahasiswa setelah runtuhnya orde lama tahun 1966 ,adalah bahwa demokrasi akan tumbuh dan berkembang dibawah orde baru ,tema ini sebenernya berkaitan dengan perubahan struktur politik .ternyata perubahan itu tidaklah terjadi  , melainkan bentuk protes. Deklarasi Golput dicetuskan pada 28 mei1971 sebagai protes terhadap orde baru yang dimotori  ariep budiman , adnan buyung nasution ,imam waluyo , husni umar, Julius usman dan asmara nababan
Yang menurut mereka , mendapat legimilitasi melalui cara refresif dan adanya pembangunan yang justru menimbulkan kesenjangan Sembilan partai politik dan Golongan Karya tidak akan diharapkan sebagai pembawa inspirasai dari rakyat , apalagi dengan keluarnya undang-undang kepartaian , yang melarang kegiatan kepartaian politik sampai kedesa . Yang dinilai oleh mahasiswa hanya melahirkan kultur politik yang tidak mendidik , yang membuat rakyat ditingkat bawah justru menjadi a-politik.

Protes Terhadap pembangunan TMII
          Dalam tahun 1971, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap pemborosan anggaran negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksekulusif yang dinilai tidak mendesak dalam pembangunan. Proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), proyek swasta yang menghimpun dana sekitar 2,5 juta dollar AS justru di saat Indonesia haus akan bantuan luar negeri.
            Pembangunan TMII menimbulkan kritik berdasarkan 3 pemikiran : pertama, biaya pembangunan yang terlampau mahal, kedua, persolan prioritas, apakah proyek itu lebih mendesak dibandingkan dengan proyek pembangunan yang menyentuh masyarakat ,dan ketiga, mengenai arti pentingnya proyek ini bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat banyak yang menjadi pusat keprihatinan mahasiswa.

Lahirnya  “TRITURA BARU”
Tahun 1972, ketika harga beras naik, yang pasalnya antara lain akibat dari keteledoran strategi pemerintah dalam pengadaan beras sesudah kemarau panjang, mahasiswa kembali menyelenggarakan aksi. Unjuk rasa diantaranya di kampus UI, yang dibumbui pembacaan sajak W.S Rendra, dimana isu korupsi dalam aksi tersebut juga ikut digulirkan semakin keras.
Gerakan mahasiswa di Jakarta mengajukan isu “ganyang korupsi” sebagai salah salah satu tuntutan “Tritura Baru” yang disampaikan, disamping dua tuntutan lainnya . Bubarkan asisten pribadi dan urunkan Harga, sebuah versi terakhir Tritura yang muncul setelah versi  koran Mahasiswa Indonesia di Bandung sebelumnya, yang dicetuskan di Jakarta oleh para mahasiswa pada tanggal 15 Januari 1974 dikampus UI, salemba.
Munculnya berbagai versi modifikasi konsep “Tritura Baru” yang disuarakan mahasiswa tersebut tanpaknya merupakan sebuah skenario politik dalam pola gerakan mahasiswa,  akan konsep Tritura yang dicetuskan pada 10 Januari 1966, delapan belas tahun silam. 
Rezim Orde Baru telah melakukan praktek korupsi yang amat kronis. Salah satu yang paling menonjol ke permukaan,  adalah korupsi yang terjadi  di tubuh Pertamina yang berlangsung sejak awal Orde Baru. Namun, oleh Rezim Orde Baru, ternyata kasus Pertamina ini tidak pernah secara serius diusut sampai tuntas.
Akumulasi dari kekecewaan terhadap berbagai masalah kebobrokan rezim Orde Baru, itulah yang membuat mahasiswa semakin bersuara vokal dan meluas.

Peristiwa Malari
            Berawal pada malam pergantian tahun 1973 ke 1974, mahasiswa UI mengadakan apel tirakatan tengah malam. Mereka berkumpul seraya mendengarkan orasi Ketua Umum Dewan Mahasiswa UI, Hariman Siregar, yang pada malam itu berpidato berapi-api membakar semangat massa mahasiswa agar peduli dengan nasib rakyat.
            Pada tanggal 10 Januari 1974, mahasiswa melakukan peringatan hari ulang tahun Tritura. Pada hari itu ,ereka menggelar aksi demokrasu di Lapangan Banteng. Dalam aksi mahasiswa hari itu, mereka meneriakkan yel-yel seperti “Stop Pemborosan Pembangunan”, “Turunkan harga”, “Bubarkan Aspri”, dan “Jepang Merusak Indonesia”.
            Rencana rancangan Tanaka, lalu disambut dengan berbagai aksi demontrasi mahasiswa. Isu yang diusung mahasiswa adalah anti modal asing karena dampaknya yang justru dinilai sangat merugikan perekonomian Indonesia.
            Soedjono adalah Asisten pribadi (Aspri) Presiden bidang ekonomi, yang memiliki peran penting dalam berbagai proyek penanaman investasi Jepang di Indonesia. Mahasiswa mencela a]Aspri Soedjono dengan melantunkan lagu “Soedjono Dukun Palsu” mirip dengan lagu tentang “Soebandrio” yang dinyanyikan mahasiswa 1966.
            Tanggal 11 Januari 1974, Presiden Soeharto mencoba bersikap akomodatif terhadap mahasiswa. Presiden dan mahasiswa mengadakan diaog langsung di Binagraha. Namun demikian, hasil pertemuan itu dipandang oleh mahasiswa tidak memuaskan sehingga dalam perkembangan berikut mereka masih tetap melancarkan aksi protes dan unjuk  rasa.
Kedatangan Kepala Pemerintahan  Jepang itu agaknya menjadi titik perhatian mahasiswa, mengingat salah satu isi pokok yang banyak disoroti mahasiswa adalah proyek-proyek pembangunan yang dijalankan oleh Orde Baru yang dinilai terlalu mencerminkan ketergantungan pada modal asing, terutama modal Jepang.
Akhirnya, tibalah klimaks peristiwa 15 Januari. Pada hari itu, sesuai rancangan acara kunjungan kenegaraannya selama di Indonesia, PM  kakuae Tanaka beserta rombongan bertemu dan berunding dengan Soeharto beserta beberapa mentri kabinet Pembangunan II di Istana Negara. Konsentrasi mahasiswa disalemba berjumlah sekitar 1,500 orang, namun ketika berjalan menuju Monas semakin banyak.
Saat itu mahasiswa berpawai antara lain dari kampus UI, Salemba, ke Kampus Trisakti, semntara pada saat yang sama berlangsung pula kerusuhan akibat aksi masa diberbagai penjuru Ibukota Jakarta. Dan akhirnya dimanfaatkan pihak lain yang tidak lagi diketahui identitasnya yang jelas, sehingga berakibat terjadinya kerusuhan disertai pengusakan oleh massa.
Malapetaka 15 Januari, disingkat Malari, demikian kemudian sebutan terkenal yang diberikan orang atas peristiwa tragis hari itu. Malari akhirnya menelan korban baik jiwa maupun materil. Akibat peristiwa itu juga, sekitar 700 orang ditangkap aparat keamanan; namun, sebagian kemudian dibebaskan, sedangkan sisanya 45 orang terus ditahan. Sejumlah koran dan media ibukotapun diberi peringatan, namun sebagian lagi dibreidel oleh pemerintah.

Mahasiswa Ditunggangi?
            Tersebar tuduhan ditengah masyarakat selain menyebutkan bahwa gerakan mahasiswa mencoba melancarkan makar, juga ada yang menganggap bahwa gerakan mahasiswa 1974 tidak murni, dan dituding ditunggangi oleh pihak lain yang ingin memnafaatkan keadaan.
            Meski demikian, dari dokumen-dokumen pembelaan Hariman siregar dapat disimpulkan bahwa gerakan mahasiswa saat itu terbukti tidak sampai kearah tujuan makar untuk meruntuhkan kekuasaan, tetapi lebih sebagai protes terhadap kebijakan (policy) rezim Orde Baru.
            Menurut pembelaan Hariman siregar, yang dalam peristiwa malari adalah salah seorang tokoh utama dan aktivis mahasiswa yang menggerakan terjadinya aksi unjuk rasa, tuntutan yang disampaikan malari saat itu adalah perubahan strategi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, yang dijalankan pemerintah orde baru. Tujuannya yang sebenarnya ingin dicapai mahasiswa terutama hanya untuk membuat perubahan, tapi bukan menjatuhkan penguasa.
            Pasalnya, tidak ada warisan bersejarah berupa perubahan monumental yang ditinggalkannya, kecuali kiash heroik para tokoh mahasiswa penggeraknya yang sebagian akhirnya dipenjarakan, bersama beberapa kalangan profesional lainnya seperti kalangan pengacara dan wartawan.
            Lagi pula, ada cerita yang lebih buruk malahan, seperti diungkap Jenderal Sumitro yang menjabat Pangkopkantib. Sumitro mengungkapkan fakta mengenai keterlibatan Ali Mortopo dalam memanfaatkan situasi mahasiswa saat itu, dalam konteks mana Ali Moertopo dalam persaingan politik itu justru bermaksud untuk memojokan Soemitro dihadapan Soeharto. Karna terbukti bukan hanya berdampak pada bungkamnya mahasiswa, namun juga mampu memojokan Soemitro hingga akhirnya memundurkan diri sebagai Pangkopkamtib.
            Dari gambaran kasus panetrasi elit kedalam tubuh gerakan mahasiswa dalam peristiwa malari itu, kiranya terpetik pelajaran sebagai introspeksi dan restrospeksi buat gerakan mahasiswa sekarang, mengenai pentingnya untuk menjaga kemurnian perjuangan mereka, agar tak mudah “dinodai” oleh manuver kepentingan aktor-aktor eksternal.

Protes Awal Terhadap Rezim Orde Baru
            Terlepas dari semua distorsi (distortion) mengenai kisah gerakan mahasiswa 1974 itu, harus diakui bahwa perjuangan mereka telah menjadi sebuah episode bersejarah dalam kisah gerakan mahasiswa di Indonesia. Gerakan mahasiswa 1974 telah mencoba melakukan respons terhadap tantangan jamannya. Hal ini mengingat kondisi Indonesia sejak rezim orde baru tampil berkuasa mulai tahun1966 hingga tahun 1974, telah berlangsung praktek kekuasaan yang justru mengabaikan nasib rakyat banyak, pemerataan, keadilan, dan demokrasi, namun kekuatan politik yang ada seolah menutup mata.

Awal pembatasan otonomi kampus  
            Menyusul peristiwa Malari, sebagai reaksi terhadap gerakan mahasiswa 1974, pemerintahpun memberlakukan SK No.028/U/1974 yang pada intinya berisi tentang petunjuk-petunjuk pemerintah dalam rangka pembinaan kehidupan kampus perguruan tinggi.  Melalui SK di tegaskan antara lain mengenai apa yang disebut sebagai kebiatan bersifat politis dimana hal itu –menurut penguasa- harus di laksanakan dengan bimbingan dan atas tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi dan berdasarkan penganalisaan secara ilmiah.
            Pada inti nya SK No.028 itu bermaksud membungkam suara kritis mahasiswa dan membatasi aktivitasnya, dengan menentukan bahwa setiap aktivitas kampus harus seijin rektor, otonomi lembaga kemahasiswaan intra universitas dicabut. Karena itu, tidaklah mengherankan jika konsep kebijakan ini dalam penerapannya melahirkan reaksi keras adri mahasiswa.








Sejarah Microsoft Word




Pengertian Microsoft Word
Microsoft Word adalah aplikasi sebuah program pengolah kata (word processor) yang dibuat oleh Microsoft Corporation. Program ini biasanya digunakan para pemakai komputer untuk kegiatan tulis-menulis. Seperti pembuatan surat, proposal, artikel, brosur, booklet, dan lain-lain dengan aneka font (huruf) dan layout yang tersedia. Kita juga dapat membuat naskah ilmiah dengan rumus-rumus matematika, fisika maupun kimia dan mendesain sebuah dokumen dengan variasi gambar yang unik dan sangat lengkap.
Selain, Microsoft Word, ada beberapa jenis word processor yang popular dan sudah beredar di masyarakat diantaranya : WordStar (WS), WordPerfect (WP), AmiPro, WordPad, dan lain-lain. Microsoft Word sebagai program pengolah kata memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih familiar dibandingkan dengan pengolah kata lainnya.

Asal dan pertumbuhan: 1981-1995 Pada tahun 1981, Microsoft menyewa Charles Simonyi , pengembang utama dari Bravo , yang pertama GUI pengolah kata, yang dikembangkan di Xerox PARC . Simonyi mulai bekerja pada sebuah pengolah kata disebut Multi-Tool Word dan segera menyewa Richard Brodie , seorang mantan Xerox magang, yang menjadi insinyur perangkat lunak utama.

Microsoft Word 5.0 untuk DOS. Versi 1,0-4,0 memiliki antarmuka pengguna yang sama.
Microsoft mengumumkan Multi-Alat Word untuk Xenix dan MS-DOS

pada tahun 1983. Namanya segera disederhanakan untuk Microsoft Word. salinan demonstrasi Gratis dari aplikasi yang dibundel dengan edisi November 1983 PC World , sehingga program pertama untuk didistribusikan on-disk dengan majalah . Tidak seperti kebanyakan program MS-DOS pada waktu itu, Microsoft Word dirancang untuk digunakan dengan mouse, dan itu dapat menampilkan beberapa format, seperti tebal, miring, dan menggarisbawahi teks, meskipun tidak bisa membuat font .itu awalnya tidak populer, karena antarmuka pengguna berbeda dengan pengolah kata terkemuka pada waktu itu, WordStar . Namun, Microsoft terus meningkatkan produk, merilis versi 2.0 melalui 5.0 selama enam tahun ke depan.Microsoft Word 5.1 untuk Mac OS.

Pada tahun 1985, Microsoft porting Word ke Macintosh . Ini dibuat lebih mudah oleh fakta bahwa Word untuk DOS telah dirancang untuk digunakan dengan menampilkan resolusi tinggi dan printer laser, meskipun tidak ada yang belum tersedia untuk masyarakat umum. [10]Setelah preseden dari LisaWrite dan MacWrite, Word untuk Mac tambah benar WYSIWYG fitur.Setelah rilis, Word untuk penjualan Mac lebih tinggi dari MS-DOS rekan untuk setidaknya empat tahun.

Rilis kedua Word untuk Macintosh, dikirim pada tahun 1987, bernama word 3.0 untuk menyinkronkan nomor versi dengan Word untuk DOS, ini adalah usaha pertama Microsoft untuk menyinkronkan nomor versi di seluruh platform. word 3.0 termasuk perangkat tambahan internal yang banyak dan fitur baru, termasuk implementasi pertama dari Rich Text Format(RTF) spesifikasi, tapi terganggu dengan bug. Dalam beberapa bulan word 3.0 digantikan oleh Word, lebih stabil 3,01 yang dikirimkan bebas untuk semua pengguna terdaftar dari 3.0. Setelah MacWrite , Word untuk Mac tidak pernah memiliki saingan serius pada Mac. word 5.1 untuk Macintosh, dirilis pada tahun 1992, adalah sangat populer pengolah kata karena keanggunan, relatif mudah penggunaan dan set fitur. Banyak pengguna mengatakan versi yang terbaik dari Word untuk Mac yang pernah dibuat.

Pada tahun 1986, kesepakatan antara Atari dan Microsoft membawa Word ke Atari ST dengan nama Microsoft Write.

Versi pertama dari Word untuk Windows dirilis pada tahun 1989. Dengan rilis Windows 3.0 pada tahun berikutnya, penjualan mulai meningkat dan Microsoft segera menjadi pemimpin pasar untuk pengolah kata untuk IBM PC yang kompatibel dengan komputer.

Pada tahun 1991, Microsoft Word untuk memanfaatkan popularitas Windows 'meningkat dengan merilis sebuah versi Word untuk DOS, versi 5.5, yang menggantikan antarmuka pengguna yang unik dengan tampilan yang mirip dengan aplikasi Windows. Ketika Microsoft menjadi sadar akan masalah tahun 2000 , itu membuat Microsoft Word 5.5 untuk DOS di-download gratis. Pada Februari 2012, masih tersedia untuk diunduh dari situs web Microsoft.

Pada tahun 1991, Microsoft memulai sebuah proyek yang diberi nama kode Piramida untuk menulis ulang sepenuhnya Microsoft Word dari bawah ke atas. Baik Windows dan versi Mac akan mulai dari dasar kode yang sama. Hal itu ditinggalkan saat dipastikan bahwa dibutuhkan tim pengembangan terlalu lama untuk menulis ulang dan kemudian mengejar ketinggalan dengan semua kemampuan baru yang bisa ditambahkan dalam waktu yang sama tanpa penulisan ulang. Sebaliknya, versi-versi selanjutnya dari Word untuk Windows dan Mac, dijuluki versi 6.0, baik dimulai dari basis kode dari Word untuk Windows 2.0.

Dengan rilis Word 6.0 pada tahun 1993, Microsoft lagi mencoba untuk menyinkronkan nomor versi dan mengkoordinasikan penamaan produk di seluruh platform, kali ini di DOS, Macintosh, dan Windows (ini adalah versi terakhir dari Word untuk DOS). Memperkenalkan AutoCorrect, yang secara otomatis tetap kesalahan pengetikan tertentu, dan AutoFormat, yang bisa memformat banyak bagian dokumen sekaligus. Sementara versi Windows mendapat ulasan yang menguntungkan (misalnya, ), versi Macintosh secara luas diejek. Banyak menuduh itu menjadi lambat, canggung dan memori yang intensif, dan user interface yang berbeda secara signifikan dari Word 5.1. Dalam menanggapi permintaan pengguna, Microsoft terpaksa menawarkan word 5 lagi, setelah itu telah dihentikan. selanjutnya versi Word untuk Macintosh tidak lagi versi porting dari Word untuk Windows.

  
Awal Kemunculan microsoft word
Dalam Sejarahnya, Microsoft Word adalah produk unggulan dari microsoft Office, dan telah menjadi salah satu pilar keberhasilan Microsoft dalam kedua perangkat lunak sektor bisnis maupun non bisnis. Versi pertama perangkat lunak ini dikembangkan pada tahun 1981 dengan nama yang berbeda seperti sekarang. Merk pertama dari produk ini lahir tahun 1983 ketika Microsoft diproduksi Multi-tool Word untuk Xenix (salah satu turunan dari UNIX). pada tahun 1983, versi pertama dari Word untuk sistem operasi disk (DOS) dirilis. Dalam versi ini, program ini dibangun dengan filosofi "apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan," menjanjikan kepada pengguna kalau apa yang muncul pada layar akan sama dengan yang muncul di media cetak. Versi baru segera dikembangkan untuk MS-DOS, Apple Macintosh dan sistem operasi yang popular pada masa itu.

Sejarah Microsoft Word Dekade 1990-an
Pada akhir dekade 80-an, versi grafis pertama dari Microsoft Word dirilis untuk Windows 3.0 sekaligus sebagai pembuka babak baru era perangkat lunak pengolahan kata. Waktu itu harganya cukup mahal sekitar $ 500, Versi ini jauh lebih mudah dioperasikan oleh pengguna. Hal ini membuat produk ini bisa merajai pasar dan mengalahkan pesaing utama mereke yaitu corel wordPerfect. Hal ini juga tidak lepas dari kegagalan corel merilis corelwordperfect untuk windows.pada tahun 1993, Word 6.0 dirilis untuk Windows dan berhasil memukul pasar. Perusahaan memilih penomoran secara urut dengan Word 6.0 sehingga akan cocok dengan urutan penomoran dari versi DOS asli. Pada tahun 1995, Microsoft menciptakan Office suite yang di dalamnya termasuk word 7.0 yang kemudian berganti nama menjadi Word 95. Dimulailah tren penamaan perangkat lunak yang awalnya menggunakan angka untuk penamaan versinya menjadi menggunakan tahun. Seperti Word 97 dan Word 2000 yang dirilis pada tahun 1997 dan 1999. Ms Word 97 dan 2000 seolah menjadi bukti kesuksesan microsoft dalam bisnis perangkar lunak pengolah kata. Pada saat itu ia tidak memiliki pesaing yang signifikan.

Sejarah Microsoft Word Dekade 2000-an
Sejak awal abad ke-21, aplikasi Microsoft Word telah ditingkatkan dan dirilis dalam empat versi: Word 2002 - juga dikenal sebagai Word XP karena label Office XP - Word 2003, Word 2007 dan Word 2010. Dengan diperkenalkannya Word 2007, program ini menerima facelift besar yang benar-benar mengubah user interface. Beberapa aplikasi canggih juga mulai muncul dengan Word 2007, termasuk Extensible Markup Language (XML) kemampuan mengedit dan tata bahasa dan periksa ejaan dalam bahasa asing.

Sejarah Microsoft Word 2010
Dirilis pada tahun 2009, Microsoft Word 2010 hadir dengan berbagai upgrade, seperti efek teks, kemampuan kolaborasi dan alat navigasi ditingkatkan. Word 2010 memungkinkan pengguna untuk membuat eye-catching konten teks melalui beberapa efek, termasuk gradien mengisi dan refleksi. Perangkat lunak ini adalah adalah perangkat lunak pertama yang memungkinkan pengguna untuk secara bersamaan mengakses, menulis dan mengedit dokumen yang sama dari berbagai lokasi. Word 2010 juga memungkinkan pengguna untuk mengatur dan menelusuri isi dokumen itu dari satu jendela search, menghemat waktu dan usaha karena harus menyaring konten yang luas untuk mencari informasi yang diinginkan.


sumber: