KALA IBU PERTIWI BEDUKA


                Hampir setiap waktu kita dikejutkan fakta miris ketika warga negara yang berbeda  agama,aliran, dan kepercayaan dibunuh,dicederai, dan diusir dari tanah tumpah darahnya. Hampir tiap saat pula negara dan aparatnya “diadili” lantaran dianggap gagal melindungi  warga. Namun kasus baru terus bermunculan. Apa yang salah deng an  negara ini ?
Banyak pidato telah diucapkan , wacana diperdebatkan, dan solusi direkomendasikan oleh pihak aparatur negara. Namun, semua itu tidak mampu dan belum pernah bisa menghentikan tindak kekerasan dan anarki  massa yang tengah mengancam keberadaan negeri kit

Jika Perlu Koersip, Para pendiri bangsa sebenarnya telah meletakkan fondasi yang amat jelas bagi republik ini. Melalui badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan indonesia ( BPUPKI ), para tokoh berbeda latar belakang  agama, etnis, ras. Dan daerah berikrar membentuk agama yang beragama dalam semangat persatuan falsafah bangsa dan idieologi nasionalis pancasila merefleksikan cita-cita itu.

Di sisi lain, para penyelenggara negara disemua tingkat memiliki tanggung jawab mengelola keberagaman melalui kebijakan publik yang adil bagi semua unsur bangsa tanpa terkecuali. Oleh karena itu, agak mengherankan jika para penyelenggara negara dan aparaturnya yang telah digaji dari uang pajak rakyat  berulang membiarkan bahkan acuh tak acuh dan malahan dia memikirkan diri sendiri.

Duka Ibu Pertiwi, Hampir tidak satu parpol secara insitusi yang secara sportif menggugat cara negara menangani kasusus tindakan kekerasan dan anarki yang mengatas namakan agama contoh kecilnya juga di sampang, jawa timur. Kalaupun ada politisi dan anggota DPR bersuara pada umumnya bersifat individu. Karena, itu duka terdalam ibu pertiwi bukan semata-mata lantaran kecenderungan pembiaran oleh negara telah bersifat sistematik, melainkan juga karena parpol, parlemen, dan jajaran pemerintahan. Disemua tingkat menari-nari dan berpesta diatas penderitaan sebagian negara yang tak berdosa. Sebagian diantaranya bahkan bisa tidur  nyenyak ditengah lolongan panjang saudara kita yang kebetulan berbeda, yang menuntut perlakuan adil, setara, dan jaminan rasa aman dari negara. 

Bukankah para penyelenggara negara dan pemerintahan dipilih, memperoleh mandat, dan gaji dari uang rakyat untuk melindungi hak hidup setiap warga negara? Semoga duka lara ibu pertiwi segera berlalu.

Kesimpulan dari judul : Kala Ibu Pertiwi Berduka
Menurut pendapat saya bahwa kepemimpinan dari pemerintahan tidak berjalan dengan baik disebabkan para penyelenggara negara disemua tingkat lebih mementingkan pribadinya sendiri dan tidak memikirkan masyarakat...


0 komentar: