Pengertian
Ekologi
•
Ekologi berasal dari
bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos (ilmu). Secara
tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara. Sedangkan secara
jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan.
•
Perbedaan substansif
antara ekologi dan lingkungan :
- Ekologi
Pemikiran
manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan
danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah
masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh
perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
-
Lingkungan
Pemikiran
manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar)
dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untuk
kepentingannya sendiri.
Pengertian
Ekologi menurut beberapa ahli
•
Edward S. Rogers: Ecology
is of the study of relationship between organism and their environment.
•
Fuad Amsyari: Ekologi
ialah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang
lainnya dan antara organisme – organisme tersebut dengan lingkungannya.
•
Prajudi Atmosudirjo:
Ekologi adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar
satu organisme dengan lingkungan sekelilingnya.
•
H. Sitanggang:
Ekologi ialah ilmu yang mempelajari saling hubungan antara lingkungan dengan
faktor- faktornya, saling hubungan antar faktor – faktor lingkungan sendiri dan
saling hubungan antar unsur sesuatu faktor,serta saling hubungan dengan
lingkungannya.
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
•
Ekologi pemerintahan
ialah suatu ilmu yang mempelajari adanya proses saling pengaruh mempengaruhi
sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total dan timbal balik antara
pemerintah dengan lembaga lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun antar
pemerintah, vertikal horizontal, dan dengan masyarakatnya.
Klasifikasi
Lingkungan
•
Menurut Fuad Amsyari
lingkungan dapat dibedakan dalam tiga kategori :
1.
Lingkungan Fisik (physical
environment), yaitu segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk “benda
mati”, seperti : rumah, kendaraan, gunung, air, sinar matahari, dll.
2. Lingkungan Biologis (biological environment), yaitu
segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa organisme hidup
selain manusia itu sendiri. Seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan.
3. Lingkungan Sosial (social environment), yaitu manusia
– manusia lain yang ada di sekitarnya, seperti tetangga, teman-teman dan orang
lain di sekitar kita yang belum kita kenal.
•
Manusia atau makhluk
hidup pada umumnya dan lingkungan mempunyai ikatan ekologis, yaitu hubungan
timbal balik atau interaksi yang harmonis dan stabil dalam bentuk ikatan sumber
energi kehidupan yang dalam batas – batas tertentu tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain, karena keduanya merupakan satu kesatuan sistem yang disebut
dengan ekosistem.
Bentuk-Bentuk
Ekosistem
•
Berkaitan kajian
ekologi, terdapat dua bentuk ekosistem, yaitu :
1.
Ekosistem Alamiah (natural
ecosystem), yaitu bentuk daripada proses kehidupan yang terdapat seperti di
hutan – hutan belantara atau di lautan – lautan luas, maupun di daerah – daerah
kutub, dimana campur tangan manusia belum sampai kesana.
2. Ekosistem Buatan (artificial ecosystem), yaitu suatu
bentuk lingkungan hidup terutama sebagai hasil kerja manusia terhadap
ekosistemnya, sehubungan dengan kemampuan yang luar biasa untuk mengolah materi
– materi yang ada di sekitarnya.
Asas – Asas
Dasar Ekologi
- Asas interpedensi
merupakan ketergantungan antara satu aspek dengan aspek lainnya.
- Asas perubahan
berbunyi bahwa segala sesuatu itu akan mengalami perubahan atau lingkungan
dinamis.
- Asas evolusi
bahwa segala sesuatu perubahan terjadi secara bertahap, tidak ada
perubahan yang bersifat meloncat. Ada proses – proses yang mendahuluinya
namun tidak nampak.
Lingkungan
Pemerintahan
•
Dalam Ekologi
Pemerintahan, ada dua macam Ekosistem yaitu :
1.
Ekosistem/lingkungan
Fisik
Lingkungan
fisik ialah lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah
Negara, termasuk manusia sebagai salah satu faktor yang selalu berproses dengan
lingkungannya. Lingkungan Fisik dapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu :
kondisi geografis, keadaan penduduk, dan sumber daya alam.
2. Ekosistem/lingkungan sosial atau geografis Lingkungan
geografis dapat memberi pengaruh terhadap
kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia.
Lingkungan fisik
pemerintahan dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, antara lain :
1. Lingkungan geografis
Lingkungan
geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan
kejiwaan manusia karena didalamnya selalu terdapat adaptasi, misalnya
penyesuaian bentuk tubuh, cara hidup dan bentuk bermukim serta berkelompok,
penyebaran dan penyesuaian budaya serta seni, cara berpikir dan mempertahankan
diri, dll.
Pengaruh lingkungan geografis terhadap kehidupan Negara dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
Pengaruh lingkungan geografis terhadap kehidupan Negara dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :
a) Letak Negara dalam rotasi bola dunia
b) Bentuk daratan
c) Bentuk air
d) Kesuburan tanah dan mineral
e) Iklim
f) Bentuk – bentuk fisik pebatasan Negara
g) Ukuran wilayah negara
2. Sumber daya dan kekayaan alam
Sejak awal
kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan
secara terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan melakukan
berbagai adaptasi.
a) Sumber daya alam adalah berbagai potensi yang terdapat di
dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan atau energi untuk
kepentingan hidup manusia.
b) Kekayaan alam pada dasarnya juga termasuk dalam SDA, namun
secara spesifikasi berarti berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan berbagai
material kandungan bumi (cair maupun padat) yang dapat bermanfaat kepada
manusia dan bangsa yang memilikinya.
3. Penduduk
a) Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan adaptasi
dengan lingkungan sekitarnya.
b) Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut sebagai
faktor produksi.
b) Lingkungan sosial pemerintahan, terdiri atas :
1. Ideologi
Ideologi merupakan salah satu hal yang digolongkan ke dalam
lingkungan sosial pemerintahan. Ideologi dalam suatu Negara tentu memberi
pengaruh yang sangat besar terhadap corak kehidupan pemerintahan suatu Negara.
Sebagai contoh sistem pemerintahan di Indonesia yang mendapat
pengaruh dari ideologi Pancasila yang dianut dan diterapkan didalamnya. Dengan
Pancasila yang menjadi ideologi yang dianut dan berlaku diseluruh wilayah
Indonesia, maka seluruh aktivitas pemerintahan yang berlaku pun bertumpu pada
Pancasila yang menjadi dasar Negara.
Sejumlah kebijakan dan pelaksanaannya pun tidak boleh
bertentangan dengan nilai – nilai yang diakui dan dijunjung tinggi di dalamnya.
Tentu corak pemerintahan yang berlaku di Indonesia yang berlandaskan ideologi
Pancasila berbeda dengan corak pemerintahan yang berlaku di Amerika yang
menganut sistem Liberal, serta di China yang lebih ke Sosialis – Komunis.
•
Lingkungan sosial
pemerintahan, terdiri atas :
2. Politik
Pemerintahan dan politik adalah dua hal yang sangat erat
kaitannya, sehingga perbedaannya terkadang sulit dilakukan. Demikian pula dalam
hal ini, dapat dipastikan bahwa sistem politik yang dianut oleh suatu Negara
tentu sangat mempengaruh aktivitas lingkungan pemerintahan di dalamnya. Kita
lihat saja sistem perpolitikan di Indonesia yang menganut sistem kepartaian
dengan multipartai. Kehadiran partai – partai yang semakin menjamur saat ini
tentu mengambil pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan pemerintahan yang
ada.
Kebijakan yang dikeluarkan kemudian selalu lahir dari pertarungan
pertentangan kepentingan antar parpol yang ada. Sehingga parpol yang kemudian
“menang” dalam pertarungan tersebut dapat mengambil pengaruh yang paling besar
dalam pengeluaran kebijakan dan mendapat kesempatan yang sebesar - besarnya
untuk mengakomodasi kepentingan parpol yang memboncenginya.
3. Sosial Budaya
Sosial budaya juga termasuk dalam lingkungan sosial
pemerintahan yang paling besar memberikan impact bagi kehidupan
pemerintahan. Kondisi budaya suatu Negara kemudian akan sangat nampak dari
corak pemerintahannya. Misalnya saja di Indonesia, dengan sosial budaya yang
multikulural akibat dari kondisi geografis yang terpisah – pisah berbentuk
kepulauan sangat berpengaruh pada bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan.
Kemudian dengan masyarakat yang plural mengenai agama, semuanya sangat
berpengaruh pada iklim pemerintahannya yang menjunjung tinggi sikap toleransi
yang kemudian memunculkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Lebih jauh lagi pengaruh kemajemukan budaya tersebut dalam
kehidupan pemerintahan kita, yaitu dengan penerapan sistem pemerintahan daerah
yang otonom, dengan harapan masing - masing daerah dapat mengembangkan segala
potensi yang dimilikinya. Dengan penerapan asas desentralisasi tersebut,
diharapkan seluruh daerah memiliki daya saing tinggi yang sifatnya sehat untuk
terus menggali potensinya agar lebih maju, namun tetap dalam kerangka NKRI.
4. Ekonomi
Sisi ekonomi dan sisi ekologi pemerintahan, merupakan dua
ujung tali yang saling tarik menarik antarbagian yang satu dengan bagian yang
lainnya. Kadangkala pemfokusan perhatian pada kebijakan pemerintah mengenai
peningkatan taraf ekonomi suatu Negara menyebabkan kehidupan ekologisnya
terlupakan. Padahal hal yang mungkin tidak diingat bahwa betapapun kemajuan
suatu Negara dalam bidang ekonominya, tentu tidak ada nilainya jika sisi
ekologinya rusak akibat eksploitasi besar – besaran dilakukan.
Misalnya saja di Indonesia, akibat sistem pemerintahan yang
otonom pada tiap daerah menyebabkan lahirnya bermacam – macam masalah terkait ekologi
yang apabila dianalisis lebih dalam masalah tersebut ternyata berangkat dari
ekonomi. Bagaimana PAD tiap daerah kemudian dijadikan “ajang persaingan” bagi
daerah – daerah, sehingga tak ayal pengerukan kekayaan daerah dilakukan
sebagaimana mungkin asalkan PAD-nya tinggi.
5. Hankam (pertahanan dan keamanan)
Bidang hankam merupakan bidang yang tak bisa dinafikan bahwa
memiliki pengaruh yang cukup besar bagi iklim pemerintahan kita. Salah satu
syarat suatu Negara dapat dikatakan Negara apabila memiliki wilayah. Hal ini
kemudian tentu menjadi perhatian oleh pemerintah untuk memperkuat pertahanan
keamanan untuk menjaga kedaulatan negaranya. Apabila kita tarik konsep ideal
tersebut pada kondisi Indonesia kekinian, maka dapat kita lihat kesenjangan –
kesenjangan bidang hankam Indonesia.
Dengan kondisi ekologis yang terpisah pulau antar pulau oleh
perairan, maka seharusnya kebijakan pemerintahan terkait hankam tersebut lebih
mendapat perhatian lagi. Sementara pada saat ini, masalah klaim mengklaim
wilayah masih saja terjadi sebagai cerminan masih sangat kurangnya perhatian
pemerintah terkait masalah tersebut.
Penerapan
ekologi secara analogis dalam bidang pemerintahan, yakni dapat dilihat pada :
1. Ekosistem
Pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi gelombang
kehidupan, energi, kelahiran, pertumbuhan, kematian, perkembangan, kehancuran
dalam hubungan yang saling mempengaruhi.
2. Suksesi
Yaitu adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu
spesies.
3. Habitat
Adalah suatu ruang atau wilayah di mana terdapat suatu
kehidupan tumbuhan atau binatang. Dalam habitat ini terjalin suatu hubungan
unsur-unsur lingkungan yang rumit.
4. Perubahan energi
Organisme hidup dapat bergerak dan berjalan karena adanya
perubahan energi dari dan ke lingkungan mereka. Energi tersebut dapat dirubah
sesuai dengan kepentingannya.
5. Saling hubungan antar organisme
Beberapa
pola hubungan:
a) Bersifat netral: pengaruh suatu organisme yang selalu sama
terhadap organisme lainnya.
b) Bersifat kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan
untuk keperluan masing-masing kehidupan organisme
c) Bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang lain)
•
Dimensi pemerintahan
dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari Aristoteles, yaitu teori
organisme. Yang menyatakan bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat dan
merupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan tersendiri.
•
Dalam bukunya
“Politics”, Aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat
paguyuban yang paling tinggi di atas masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara
bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada makhluk
hidup. Aristoteles juga menyatakan bahwa bernegaralah yang membedakan manusia
dengan makhluk hidup lainnya.
•
Penyesuaian dalam
dimensi pemerintahan, antara lain:
- Dari teori
organisme, gerak dan cara bergerak pemerintahan itu merupakan proses upaya
penyesuaian dalam beberapa hal, yaitu :
a) Penyesuaian dalam kedaulatan dengan pencapaian tujuan dalam
kehidupan bernegara.
b) Penyesuaian dengan lingkungannya, baik faktor – faktor
internal maupun eksternal.
- Upaya mencari
keseimbangan hubungan yang terbaik, antara lain:
a) Kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain,
b) Kelompok dengan individu,
c) Individu dengan individu,
d) Warga dengan SDA yang tersedia, dan
e) Hubungan warga Negara perseorangan dan secara bersama dengan
lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam sekitar.
Ada 5 hal yang akan pengaruhi
bekerjanya sistem dalam ekologi pemerintah:
- Kondisi adalah
keadaan penduduk (keadaan ekonomi, sosial, budaya):
a) Dalam Indonesia yang sangat heterogen/multiteknik dibutuhkan
suatu pemerintahan.
b) Fenomena sosiologis,banyak dimensi yang bisa menjadi asumsi,
pemerintahan desentralistik,karena heterogenitas masyarakat kita, integrasinya
lemah, ingin memisahkan diri masyarakatnya, rentang kendali pemerintah sangat
jauh.
- Struktur sosial
a) Solidaritas mekanis; yang masih banyak persamaan - persamaan
kerja di dalam masyarakat; pedesaan.
b) Solidaritas organis; sudah muncul perbedaan – perbedaan
masyarakat secara banyak; perkotaan, masyarakat; polarisasi pekerjaan sangat
banyak.
3. Sistem
ekonomi di dalam suatu Negara
a) Sistem ekonomi pancasila, patrilinearlistrik pertimbangan
keluarga, lebih di utamakan = nepotisme
b) Sistem penyelengaraan ekonomi dalam suatu Negara
• Daya beli masyarakat
• Income masyarakat
• Peredaran uang
• Potensi sumber daya alam
4.
Ideologi
a) Fungsi ideologi dalam masyarakat :
• Fungsi integrasi = mempunyai kekuatan untuk menyatukan
perbedaan dalam masyarakat, harus mampu disadari,
• Fungsi sebagai penataan tujuan bersama,
• Fungsi sebagai patron nilai yang mengatur kehidupan sosial
masyarakat.
5. Sistem
politik
Pengaruh
Lingkungan Sosial Terhadap Ekologi Pemerintahan
- Pengaruh
Ideologi terhadap Ekologi Pemerintahan
Secara
etimologi, istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata oikos
dan logos. Yang berarti ilmu atau ajaran tentang ide, gagasan, atau cita – cita
tertentu, di mana sifatnya tetap dan sekaligus merupakan dasar, pandangan atau
paham.
•
Untuk memperkuat
ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut :
Pengamalan
Pancasila secara obyektif dan subyektif. Pancasila sebagai ideologi terbuka
perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbimbing dan
mengarahkan masyarakat, Bangsa dan Negara.
•
Bhineka Tunggal Ika
dan Wawasan Nusantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang
majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
•
Contoh para pemimpin,
penyelenggara Negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
•
Pembangunan seimbang
antara fisik, material, dan spiritual untuk menghindari tumbuhnya matrealisme
dan sekularisme. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan
cara mengintegrasikan ke dalam pelajaran lain.
Pengaruh Politik
terhadap Ekologi Pemerintahan
Membahas politik tidak lepas pemerintahan. Lebih khusus lagi
dalam pemerintahan Indonesia. Kita ketahui bahwa sistem politik yang dianut
suatu Negara mau tidak mau pasti akan berpengaruh kedalam lingkungan
pemerintahan Negara tersebut, begitu pula di Indonesia.
Sistem multi partai yang dianut Negara kita pasti akan
sangat berpengaruh terhadap pengambilan – pengambilan kebijakan oleh
pemerintah.
Bagaimana tidak, parlemen diduduki oleh orang – orang yang
berasal dari partai politik. Maka tidak heran jika kebijakan yang dikeluarkan
akan selalu ada perbedaan – perbedaan didalamnya.
Pengaruh Ekonomi
terhadap Ekologi Pemerintahan
Bidang yang mengalami perbenturan paling keras dengan urusan
lingkungan adalah ekonomi, sebagian besar terminologi ekonomi mulai dari yang
Marxis sampai yang monetarian terbukti gagal mempertemukan keperdulian
lingkungan dengan kenyataan praktik berekonomi di dunia nyata.
Dalam peningkatan ekonomi, nilai ekologi diabaikan. Padahal
nilai ekologi lebih penting daripada perkembangan nilai ekonomi. Sehingga tidak
mengherankan terganggunya keseimbangan ekosistem, langsung maupun tidak
langsung seperti meningkatnya suhu udara di perkotaan, pencemaran udara,
menurunnya air tanah dan permukaan tanah, banjir dan masih banyak lagi dampak –
dampak yang di timbulkan akibat pengrusakan lingkungan demi mengembangkan
ekonomi.
Dalam permasalahan ini, pemerintah sudah seharusnya berfikir
langkah apa yang harus diambil, kebijakan – kebijakan yang diambil tidak hanya
sekedar kebijakan semata, tapi membutuhkan realisasi yang berdampak positif
bagi ekologi maupun perkembangan perekonomian.
Pengaruh Sosial
Budaya terhadap Ekologi Pemerintahan
Sosial budaya juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
ekologi pemerintahan. Misalnya, di Indonesia, sosial budaya yang multikulural
akibat dari kondisi geografis yang terpisah – pisah berbentuk kepulauan
sangat berpengaruh pada bentuk Negaranya, yakni Negara kesatuan.
Daftar Pustaka
•
Inu Kencana Syafiie.
1998. Ekologi Pemerintahan. Jakarta: PT Perca.
0 komentar:
Posting Komentar