Ekologi
Pemerintahan
Penjelasan
umum :
Ekologi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Oikos” yang artinya rumah atau tempat
tinggal, atau dengan kata lain lingkungan tempat organisme-organisme tinggal.
Sedangkan “Logos” yang artinya ilmu. Pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel dari Jerman pada tahun 1896. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang
mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang
rumah tangga mahluk hidup.
Ekologi Pemerintahan, Kekuasaan &
Kewenangan
Ekologi Pemerintahan, terdiri dari dua suku
kata, yaitu Ekologi dan Pemerintahan. Ekologi adalah bagian dari Biologi murni,
yang merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari proses keterkaitan hubungan,
baik yang bersifat organisme maupun anorganisme dengan lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Sedangkan Pemerintahan berarti suatu aktifitas, proses, dan
institusi yang terbentuk atas dasar kesepakatan Warga Negara yang merupakan
pencerminan dari harapan, kebutuhan dan keinginan Warga Negara untuk mewujudkan
kehidupan secara tertib, nyaman dan sejahtera atau lebih sederhananya
Pemerintahan merupakan suatu bentuk dinamis atau kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah.
Dengan melihat definisi kedua kata tadi maka
Ekologi Pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia,
lembaga pemerintahan dan lingkungan alam maupun sosial, antara manusia yang
mempunyai sifat-sifat tertentu (komunitas) dan saling menyesuaikan antara
manusia dengan lingkungan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan
dari suatu negara. Secara garis besar, menurut pandangan saya pribadi, Ekologi
Pemerintahan merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan
pemerintahan dalam arti sempit, yaitu hubungan dari kegiatan yang dilakukan
hanya oleh badan Eksekutif. Hubungan pemerintahan dalam arti luas, yaitu
hubungan dari kegiatan yang dilakukan oleh badan Legislatif, Eksekutif dan
Yudikatif. Hubungan pemerintah dengan masyarakat dan interaksi pemerintah
dengan lingkungan alam yang tujuan akhir dari segala aktifitas tersebut adalah
untuk mewujudkan suatu kesejahteraan bagi rakyat.
Kenapa tujuan akhir dari itu semua adalah
untuk mewujudkan suatu kesejahteraan? Karena suatu pemerintahan terbentuk
merupakan wujud dari usaha warga negara untuk mengatur kehidupan mereka dan
pemerintahan ada karena adanya suatu kekuasaan dan kewenangan. Dan kekuasaan
(kemampuan untuk mengatur orang lain) serta kewenangan (kekuasaan yang mendapat
legalitas) itu didapatkan dari rakyat yang merupakan pemilik kedaulatan dari
suatu negara. Sebagai pemilik kedaulatan, tentunya tidak mungkin mereka semua
yang mengatur bersama-sama suatu penyelenggaraan negara. Oleh karena itu,
mereka menyerahkan kewenangan dan kekusaan untuk mengatur suatu negara kepada
segelintir orang yang mereka percayai dan mempunyai kemampuan dalam bidang itu.
( baca : Struktur Ketatanegaraan di Indonesia)
Akan tetapi, apa yang terjadi di lapangan
pemerintah masih belum bisa mewujudkan atau menciptakan suatu kesejahteraan.
Dalam implementasinya, pemerintah belum bisa untuk mewadahi segala aspirasi
rakyat. Mereka masih bekerja untuk kepentingan sesaat dan hanya bekerja
memperkaya diri mereka sendiri. Pemerintah masih memposisikan sebagai seorang
politikus yang bekerja dalam sudut pandang politik. Mereka masih bekerja
sebagai seorang pemerintah yang mempunyai kekuasaan dan kewenangan untuk
memerintah dan rakyat tak lebih dari sekedar objek untuk mereka perintah dan
mereka paksa untuk melayani dan menghormati mereka.
Sebenarnya dan seharusnya pemerintah
menyadari bahwa kekuasaan dan kewenangan yang mereka miliki adalah pemberian
dari rakyat sehingga kekuasaan dan kewenangan itu harus digunakan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat. Menyadari dan bekerja sebagai seorang Negarawan,
sehingga mampu untuk berpikir jauh kedepan, memikirkan segala akibat yang akan
terjadi dari segala kebijakan yang akan, telah dan sedang mereka putuskan.
Bertingkah laku sebagai seorang pelayan, karena upah yang mereka dapatkan
adalah uang hasil jerih payah kerja keras dari rakyat. Pada hakikatnya, rakyat
membayar orang-orang dalam pemerintahan untuk bekerja melayani mereka
selayaknya seorang budak bekerja pada Tuannya, melayani apapun yang menjadi
kebutuhan masyarakat. Ini lah konsekuensi dari seorang Pemerintah, seorang
Pegawai Negeri Sipil dan semua yang secara jelas dan nyata dibayar oleh uang
rakyat.
Perbedaan Ekologi dan Lingkungan yaitu :
- Persoalan Lingkungan = “pemikiran
manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi diubah menjadi
udara dan air yang segar, dan sehat untuk kepentingan sendiri.
- Persoalan Ekologi = “pemikiran
manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan
danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah
masuknya pencemaran terhadap sumber air minum, mencegah perubahan iklim
terhadap produksi dan perubahan habitat.
Pengertian Ekologi menurut para ahli :
1. Fuad Amsyari
Ekologi
yaitu sesuatu ilmu yang mempelahari hubungan antara satu organism dengan yang
lainnyadan antara organisme-organisme tersebut dengan lingkungannya.
2. H. Sitanggang
Ekologi
yaitu ilmu yang memoelajari saling hubungan antara lingkungan dengan
faktor-faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antara unsure sesuatu
faktor dengan sesamanya serta saling hubungan dengan lingkungan.
3. Miller
Ekologi
yaitu ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta
dengan lingkungan tempat tinggalnya.
4. Prajudi Atmosudirjo
Ekologi
yaitu tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbale balik) antara satu
organisme dengan linkungan sekelilingnya.
5. Odum
Ekologi
yaitu suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem.
6. Kendeiihgh
Ekologi
yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme yang satu
dengan yang lainnya.
Ekologi
berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan
(peradaban) manusia, seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang
berbagai hal berikut : bagaimana alam bekerja, bagaimana proses adaptasi dapat
berlangsung, apa yang diperlukan oelh organisme dan apa pula yang
dihasilkannya, bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lainnya, dan
bagaimana individu-individu dalam spesies diatur sebagai populasi serta
bagaimana pula eksotisme yang dimuculkan.
Komponen-komponen yang ada di dalam
lingkungan hidup meliputi komponen abiotik dan biotik yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang
disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan
apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan
organisme. Maka keberadaan komponen-komponen tersebut ada yang senatiasa
tersedia dan ada yang terbatas. Seperti populasi beberapa jenis flora ataupun
fauna (biotik) yang akhir-akhir ini punah dan sinar udara (abiotik) yang
senantiasa tersedia.
ü Pengertian Ekologi Pemerintahan
Yaitu suatu
ilmu yang mempelajari adanya proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya
hubungan normatif secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan
lembaga-lembaga tertinggi Negara maupun antar pemerintah, vertikal-horisontal,
dan dengan masyarakatnya.
ü Fungsi-fungsi Ekositem :
1. Pengedar (media), energi terutama bagi
unsur-unsur abiotik
2. Penghasil energi utama
3. Pengguna energi utama
4. Penghancur energi utama
ü Bentuk-bentuk Ekosistem
1. Ekosistem Alamiah
Yaitu
ekosistem yang terbentuk secara alami oleh alam dan belum terjamah oleh yangan
manusia. Contohnya lautan, hutan, dan sungai.
2. Ekosistem Buatan
Yaitu
ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia untuk kehidupan berbagai organisme.
Contohnya danau buatan.
ü Pola-pola Hubungan Antar Organisme :
a. Hubungan yang bersifat netral
Yaitu
pengaruh suatu organism yang selalu sama terhadap organisme dari spesies lain.
b. Hubungan yang bersifat kompetitif
Yaitu
hubungan yang saling memperebutkan untuk masing-masing organisme.
c. Hubungan Mutualisme
Yaitu
hubungan dimana organisme yang satu membutuhkan organisme yang lain dalam
perkembangannya.
· Dimensi Pemerintahan
Dimensi
pemerintahan ini dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari Aristoteles,
yaitu teori organisme.
- Asumsi teori ini menyatakan bahwa
Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat danmerupakan satu organism yang
mempunyai kehidupan tersendiri.
- Dalam bukunya “politics” Aristoteles
menyatakan bahwa Negara adalah satu masyarakat paguyuban (perkumpulan) yang
paling tinggi di atas masyarakat paguyuban lainnya.
- “Dimana Negara bersifat kodrat dan
memiliki semua sifat organisme yang
terdapat pada mahluk hidup”.
- Tingkatan paguyuban menurut
Aristoteles yaitu :
1. Keluarga
2. Kehidupan bermasyarakat secara
berkelompok
3. Kehidupan bernegara
· Perbedaan manusia dengan mahluk hidup
lainnya dalam kehidupan bernegara menurut Aristoteles :
1. Dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
hidup berkelompok, adanya pimpinan, adanya tatanan juga dapat dijumpai dalam
dunia hewan (semut, lebah).
2. Yang
tidak terdapat pada kehidupan hewan adalah tujuan kebahagiaan, kesusilaan,
seperti dalam kehidupan manusia bernegara.
3 Kehidupan bernegara sebagai kehidupan
berkelompok yang secra bersama-sama berusaha mencapai tujuan.
· Penyesuaian dalam dimensi pemerintahan
:
1. Peneysuaian kedaulatan dengan pencapaian
tujuan dalam kehidupan bernagara.
2. Penyesuaian dengan lingkunagannya, baik
factor lingkungan eksternal dan internal.
Disamping penyesuaian kedaulatan
tersebut harus ada keseimbangan diantaranya :
a. Kelompok masyarakat dengan kelompok
lain.
b. Kehidupan kelompok dengan kehidupan
pereorangan (individu)
c. Hubungan antara individu dengan individu
lainnya.
d. Hubungan antara warga dengan sumber daya
dan kekayaan alam yang tersedia.
e. Hubungan warga Negara perseorangan dan
secara bersama dengan lingkungan social, budaya, dan lingkungan alam semesta.
* Menurut Fuad Amsyari, lingkungan dapat
dibedakan atas tiga kategaori yaitu :
1. Lingkungan fisik yaitu segala sesuatu
yang berbentu benda mati.
2. Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu
yang berupa organisme hidup selain manusia.
3. Lingkungan sosial yaitu manusia-manusia
lain yang berada disekitarnya, seperti tetangga dan teman.
* Fuad Amsyari juga menegaskan bahwa salah
satu studi ekologi yang sangat penting dalam rangka mempelajari ekologi
pemerintahan adalah ekologi manusia. Dimana pengertian dari ekologi manusia
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari secara seksama adanya proses saling
mempengaruhi antara manusia dan manusia dengan lingkungannya.
v Prinsip-prinsip dan asas-asas dasar ekologi
Pendekatan ekologi adalah masalah
yang sangat pntingdemi eksistensinya manusia dalam usaha menjaga kelestarian
lingkungan dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu.
Secara umum Fuad amsyari menjelaskan bahwa
prinsip-prinsip ekologi ada 4 yaitu :
1. Prinsip bahwa setiap masalah hidup itu
dapat menimbulkan suatu stimulus negatif yang secara langsung atau tidak
menghancurkan eksistensi manusia.
2. Prinsip perlu adanya tindak adaptasi yang
menyeluruh yang mengarah kepada suatu perbaikan ekosistem, agar menjadi lebih
stabil dan harmonis,bebas dari ancaman stimulus negatif yang sama untuk masa
mendatang.
3. Prinsip apabila tindak adaptasi yang
dilakukan mnusia itu merupakan suatu stimulus negatif baru bagi organisme lain
(binatang dan tumbuhan), maka segala usaha itu harus lebih mendahulukan
kepentingan populasi manusiannya dari pada kepentingan populasi lainnya.
4. Prisip tindak adaptasi apapu yang akan
dikerjakan harus berorientasi pada pemikiran untuk kemanfaatannya.
v Menurut Prof. F.W. Riggs menyebutkan ada 5
hal yang mempengaruhi bekerja suatu sistem dalam ekologi pemerintahan :
1. Keadaan penduduk
2. Struktur sosial
3. Sistem ekonomi
4. Ideologi Negara
5. Sistem politik
v Sedangkan menurut Farrel Weady yang
mempengaruhi bekerja suatu sistem dalam ekologi pemerintahan yaitu :
1. Keadaan penduduk
2. Wilayah
3. Teknologi
4. Cita-cita dan harapan
5. Kepribadian
v Lingkungan Pemerintahan
I. Lingkungan Fisik
Pemerintahan
Yaitu
lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada di suatu wilayah Negara,
termasuk manusia sebagai salah satu factor yang selalu berproses dengan
lingkungannya. Dalam kaitan ini dipelajari bagaimana manusia di daerah panas
dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan fisik menahan terik matahari.
Sebaliknya bagaimana yang tinggal di daerah kutub menahan dinginya cuaca.
Ilustrasinya seperti kemampuan orang Aborigin bertahan hidup dengan
menetralisir pengaruh panas di sekitar kulitnya dan bagaiman peredaran darah
orang-orang Eskimo menambah metabolisme di sekitar kulit menetralisir pengaruh
dingin. Dengan pengetahuan lingkungan fisik inilah dapt dijelaskan perkembangan
dan pengaruh hubungan lingkungan dengan kehidupan manusia, serta sebaliknya
pengaruh kehidupan manusia terhadap lingkungannya.
Lingkungan fisik pemerintahan dapat
digolongkan ke dalam 3 kelompok yaitu : Letak geografis, Kesuburan dan Kekayaan
Alam, dan Penduduk (manusia sebagai lingkungan fisik).
1. Lingkungan Geografis
Lingkungan
ini dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan
manusia. Penyesuaian dengan lingkunagan geografis antara lain member pengaruh
terhadap :
- Bentuk tubuh dan sifat-sifat fisik
tubuh
- Cara hidup dan bentuk bermukim serta
berkelompok
- Penyebaran dan penyesuaian budaya
serta seni
- Cara berfikir dan cara mempertahankan
diri
Pengaruh
lingkungan geografis terhadap kehidupan bernegara dapat dibagi menjadi 7 aspek
yaitu :
a. Letak Negara Dalam Rotasi Bola Bumi,
perbedaan letak Negara ini mengakibatkan adanya perbedaan musim. Negara yang
memiliki 4 musim akan berbeda dengan Negara yang memiliki 2 musim dala cara
mengatur kehidupan bernegaranya.
Contoh:
Negara yang produksi bahan makanannya dilakukan pada musim panas, harus
berfikir tentang persediaan bahan makanan dan bahan pemanas sebelum musim
dingin tiba.
b. Bentuk Daratan, Negara yang berada di
dataran tinggi (bergunung-gunung) akan berbeda dengan Negara yang berada di
dataran rendah yang landai, dalam hal : pengembangan konstruksi, transportasi,
seni, dan budaya. Begitu pula dengan Negara dengan daratan yang bersifat benua
akan berbeda dengan Negara yang berbentuk kepulauan dalam hal pengaturan
masalah angkutan dan transportasi.
c. Bentuk Air, Bentuk permukaan air (bodies
of water) akan berpengaruh terhadap cara hidup masyarakat di suatu Negara,
seperti Negara yang dialiri sungai-sungai besar yang landai akan berbeda
pembangunannya dengan Negara yang hanya memiliki sungai-sungai kecil dengan
aliran air yang deras serta daratan yang berbukit-bukit.
d. Kesuburan Tanah dan Mineral, Negara dengan
lahan subur untuk persawahan akan berbeda pengurusannya dengan Negara yang
memiliki lahan hanya untuk perkebunan tanaman keras. Perbedaan tersebut
berdampak pada cara penataan pemukiman, pengembangan teknologi, dan prasarana.
Demikian juga halnya dengan perbedaan sumber-sumber mineral yang dimiliki akan
berpengaruh terhadap perbedaan jenis industri dan kerajinan.
e. Iklim, iklim dapat menentukan jenis
tanaman dan hewan yang dapat dikembangkan untuk pertanian dan peternakan.
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat mangkibatkan perbadaan sifat dan watak
penduduk, corak perekonomian serta sikap dan perilaku pemerintahnya. Demikian
juga dengan jaringan dengan Negara-negara lain dalam bidang ekspor/impor hasil
produksi.
f. Bentuk-Bentuk Fisik Perbatasan Negara,
sifat fisik perbatasan Negara memebri pengaruh terhadap sikap dan perilaku
pemerintahannya, terutama dalam hubungannya dengan Negara-negara tetangga.
Perbatasan
fisik Negara dapat dibedakan atas 5 bentuk yaitu :
- Perbatasan Negara dalam bentuk
gunung
- Perbatasan Negara dalam bentuk
gurun
- Perbatasan Negara dalam bentuk
sungai
- Perbatasan Negara dalam bentuk
lautan
- Perbatasan Negara dalam bentuk
daratan
g. Besar Kecilnya Wilayah Negara, hal ini
memberi pengaruh positif dan negatif terhadap kehidupan pemerintahan suatu
Negara.
Ä Pengaruh positifnya terhadap besarnya wilayah
Negara :
- Negara
besar lebih mudah mempertahankan kemerdekaannya terhadap serangan dari luar.
- Negara yang besar pula akan lebih mudah
menggerakkan penduduknya dalam kegiatan produksi dan perdagangan.
Ä Pengaruh negatifnya terhadap besarnya wilayah
Negara :
- Lebih
mudah mengalami pertentangan internal yang sering memakan korban jiwa dan
materi.
ü Pengaruh positif/negatif terhadap kecilnya
wilayah Negara :
- Mudah membina kesatuan internal,
tanpa terlalu banyak mempersoalkan perbadaan agama, ras dan bahasa sebagai
potensi konflik.
- Dengan wilayah yang kecil, biaya yang
diperluakan untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan pertahanan relative
tidak besar.
2. Sumber Daya Dan Kekayaan Alam
Sejak awal
kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam . hubungan ini
berjalan secara terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan
melakukan berbagai macam penyesuaian. Sungai dan lautan yang pada awalnya belum
optimal dimanfaatkan oleh manusia, justru saat ini setelah mengalami proses
penyesuaian, telah memberikan manfaat yang sangat besar terhadap kehidupan
manusia. Di samping sebagai sarana perhubungan dan transportasi, juga sebagai
sumber bahan makanan, seperti ikan dan tumbuhan air.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya
alam ialah berbagai potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat
diubah menjadi bahan atau energy untuk kepentingan hidup manusia. Melalui
proses penyesuaian, berbagai potensi seperti : air, tenaga gerak udara, tenaga
panas bumi, sinar matahari, tinggi rendahnya permukaan daratan dapat
disesuaikan dengan kepentingan hidup manusia. Lingkungan yang berbeda telah
menimbulkan perbedaan cara-cara penyesuaian manusia dalam memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di sekitarnya, dan perbedaan ini pula yang mengakibatkan
adanya perbedaan kemampuan antar manusia dan antar bangsa. Sumber daya alam
antara lain seperti kesuburan tanah, keadaan iklim, musim, air dan lain-lain,
akan mempengaruhi kehidupan manusia disekitarnya. Karena perbedaan tersebut dan
perbedaan kemampuan manusia, maka ada Negara yang berkembang sebagai Negara
pertanian dan pusat perdagangan.
b. Kekayaan Alam
Kekayaan
alam pada dasarnya juga merupakan sumber daya alam. Namun secra spesifik
kekayaan alam diberi pengertian yaitu berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan
berbagai material dalam kandungan bumi, baik yang berupa cair, maupunbenda
padat yang dapat member manfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya
terhadap perubahan peradaban, cara dan sikap hidup suatu bangsa serta perilaku
pemerintahan dan pola hubungan antar bangsa.
3. Penduduk
a. Penduduk Sebagai Lingkungan Fisik
Manusia
sebagai factor lingkungan fisik (factor bilogis) harus selalu melakukan proses
penyesuaian dengan lingkungan sekitarnya. Manusia sebagai factor bilogis
berbeda dengan factor biologis lainnya (tumbuhan dan hewan). Tumbuhan dan hewan
dalam proses regenerasi, perkembangan, penyebaran dan persaingan hidup diantara
sesamanya lebih bersifat individual. Sedangkan manusia dalam proses seperti itu
selalu dalam hubungan yang bersifat kelompok.
b. Penduduk Sebagai Faktor Ekonomi
Dalam ilmu
ekonomi, manusia disebut sebagai salah satu factor produksi (Faktor Tenaga
Kerja), kemampuan manusia dalam kehidupannya berkelompok sebagai satu bangsa
(Negara) adalah yang menetukan dapat tidaknya suatu bangsa itu memenuhi
kebutuhannya. Bila penduduk dapat digerakkan sebagai factor ekonomi mengolah
sumber-sumber dan kekeyaan alam, maka kehidupan mereka akan lebih sejahtera dan
akan dapat bertahan dalam proses persaingan dengan bangsa atau Negara lain.
c. Jumlah Penduduk dan Daya Dukung
Lingkungan
Bila
penduduk tidak dapat digerakkan sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak
menjadi pendorong bagi keseimbangan melainkan menjadi beban yang akan merusak
keseimbangan dengan lingkungan. Idealnya jumlah penduduk tidak boleh bergerak bebas
untuk selalu bertambah, tetapi harus dibatasi oleh keseimbangan daya dukung
foktor-faktor lingkungan. Pada beberapa abad yang lalu pada waku manusia hidup
berburu dan berpindah-pindah, jumlah penduduk tidak berkembang dengan cepat,
tingkat kelahiran dan kematian hampir selalu seimbang. Hal ini berbeda setelah
manusia memasuki cara hidup pertanisan
dan peternakan dengan hidup bermukim tetap, pertumbuahan penduduk berkembang
dengan cepat.
d. Pengendalian Pertambahan Penduduk
Ketidakseimbangan
pertumbuhan penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan kemelaratan dan
kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian tingkat kelahiran di
samping upaya pengembangan faktor-faktor daya yang tersedia. Misalnya di
Indonesia pengendalian penduduk mendapat prioritas utama dari pemerintah
melalui program keluarga berencana (KB).