Chapter 1 : Unsur Dasar Humas
1.1Definisi dan Pengertian Public Relations
Sebagai sebuah ilmu, public relations (humas) mempunyai banyak definisi,
baik dari definisi yang diberikan oleh ahli, definisi yang dihasilkan dari
pertemuan para ahli, maupun definisi/ pengertian dari lembaga resmi yang khusus
berkonsentrasi pada ilmu kehumasan. Pengertian dan definisi PR dijelaskan dalam
berbagai penjelasan yang berbeda, tetapi pada dasarnya mengandung kesamaan.
Beberapa definisi tentang humas :
a. IPR (institute of
public relations):
Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertiananatara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
b. Frank Jeffkins:
Humas merupakan segala bentuk komunikasi berencana keluar dan
kedalam antara sebuah organisasi dengan masyarakat untuk tujuan memperoleh
sasaran – sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian(mutual
understanding).
c. World Assembly of PR (
Meksiko, 19878):
Humas merupakan seni dan ilmu sosial yang menganalisis
kecenderungan – kecenderungan sosial dan meramalkan akibat – akibatnya dan
memberikan pandangan dan pendapat pada para pimpinanorganisasi serta
melaksanakan program – program kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus
melayani dua kepentingan yaitu kepentingan organisasi dan masyarakat.
1.2 Unsur – unsur dasar dalam definisi humas
· Melakukan
program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen
organisasi.
· Memonitor
kesadaran, opini, sikap, dan perilaku didalam dan diluar organisasi.
· Menganalisis
dampak dari kebijakan prosedur dan tindakan yang bertentangan dengan
kepentingan public serta kelangsungan hidup organisasi.
· Memberi
saran kepada manajemen dalam membuat kebijakan baru, prosedur dan tindakan baru
yang sama – sama bermanfaat bagi orang dan publik.
· Membangun
dan mempertahankan komunikasi dua arah antara organisasi dan publik.
· Menciptakan
perubahan yang terukur dalam kesadaran, opini, sikap dan perilaku baik di dalam
dan diluar organisasi.
· Menghasilkan
hubungan yang baru dan tetap antara organisasi da publiknya.
Chapter 2: Opini Publik
2.1 Pengertian opini publik
Opini Publik adalah sekumpulan pandangan
individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran
intensitas, stabilitas, dukungan informasional dan dukungan sosial
Menurut Emory Bogardus, opini public adalah
hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan didalam
masyarakat demokratis. Opini public bukan merupakan seluruh jumlah pendapat
individu-individu yang dikumpulkan.
Dalam praktik kehumasan dalam menciptakan
opini public ada 3 cara,yaitu sebagai berikut :
a . Tekanan (pressure)
Lebih banyak menggunakan pengaruh,baik secara
individu yang mempunyai kewibawaan/karisma pribadi maupun berdasarkan kekuasaan
jabatan atau kekuasaan tertentu.
b. Membeli (buying)
Sama dengan “membeli suara” alias menyogok
dengan sejumlah uang (money politic) agar bisa memperoleh dukungan. Cara ini
sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan
sebagainya, termasuk kegiatan dalam pemilu untuk mencari dukungan suara lebih
banyak.Kegiatan membeli suara opini publik ini juga diperlukan dalam rapat
pemegamg saham di perusahaan, termasuk pihak pejabat humas (PRO) dalam berupaya
menjaga publisitas di media pers atau citra lembaga/institusi di mata
masyarakat dan pers dengan cara membelikan “amplop” kepada oknum wartawan yang
selama ini telah dibina dalam aktivitas di lingkungan instansinya masing-masing
c . Bujukan/ persuasi (persuasive)
Yang paling tepat atau wajar dalam aktivitas
peranan PR dalam membentuk atau merekayasa opini public,yaitu dengan cara
membujuk
2.2 Proses Pembentukan Opini Publik
Proses terbentuknya opini publik melalui
beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu :
1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga
orang mencari alternatif pemecahan.
2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan
terjadinya diskusi untuk memilih alternatif
3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran
kelompok.
4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang
memerlukan dukungan yang lebih luas.
Opini publik sudah terbentuk jika pendapat
yang semula dipertentangkan sudah tidak lagi dipersoalkan. Dalam hal ini tidak
berarti bahwa opini publik merupakan hasil kesepakatan mutlak atau suara
mayoritas setuju, karena kepada para anggota diskusi memang sama sekali tidak
dimintakan pernyataan setuju. Opini publik terbentuk jika dalam diskusi tidak
ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil diyakinkan atau
mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.
Berdasarkan terbentuknya
opini publik, kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah
opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan
opini publik yang tidak murni dapat berupa :
1.Manipulated Public Opinion, yaitu
opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik
2.Planned Public Opinion, yaitu
opini yang direncanakan
3.Intended Public Opinion, yaitu
opini yang dikehendaki
4.Programmed Public Opinion, yaitu
opini yang diprogramkan
5.Desired Public Opinion, yaitu
opini yang diinginkan
Chapter 3: Employee Relations
3.1 Teori dasar
Tentu
saja, aspek yang amat penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan.
Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak
lain di luar organisasi, manajemen harus terlebih dahulu memerhatikan orang –
orang yang bekerja pada mereka - yakni para karyawan. karena itu,
CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor
satu” atau “aset organisasi paling penting,” dan mereka berusaha menciptakan
“kultur organisasi” yang bisa menarik danmempertahankan karyawan atau pekerja
yang produktif. Bagian dari praktik PR ini dinamakan hubungan internal.
3.2 Mengapa seorang manajer harus menghormati karyawanya?
Menurut Alvie Smith,
mantan direktur korporat di Generals Motor, ada dua faktor yang menjelaskan
mengapa manajemen menghormati salah satu aspek dari fungsi PR ini
1. Arti
penting pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil
standar. Aspek positif dari perilaku
karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi dua arah yang interaktif di
seluruh organisasi.
2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi - manajer, jaringan yang membuat setiap supervisor di setiap level bisa melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawan.
2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi - manajer, jaringan yang membuat setiap supervisor di setiap level bisa melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawan.
3.3 Tugas dan strategi bekerja komunikasi karyawan
Ahli hubungan
internal bekerja di bagian “komunikasi karyawan,” “hubungan karyawan,” atau
“hubungan internal.” mereka ini merancang dan mengimplementasikan program
komunikasi internal dengan tujuan agar karyawan tetap mendapat informasi baru
dan tetap termotivasi, serta menciptakan kultur organisasi. Menurut Jon Iwata,
wakil presiden komunikasi di IBM, “Ketika kami berbicara tentang komunikasi
karyawan, kami benar-benar memikirkannya dalam term kultur korporat - bagaimana
pekerjaan diselesaikan dalam perusahaan kami, bagaimana kami memandang sesuatu
yang ada di sini.” dia menunjukan bahwa CEO selalu memainkan peran penting.”CEO
harus membuat bisnisnya berjalan dan dilaksanakan, dan untuk itu dibutuhkan
karyawan. Agar hasil tercapai, maka karyawan harus bersama anda.”
Agar tugas ini mampu
berjalan dengan baik, maka bagian komunikasi karyawam harus mempunyai strategi
dalam menjalankan tugasnya. Strategi yang dapat diterapkan misalnya adalah
seperti berikut ini, staff hubungan internal bekerja sama dengan depertemen SDM
untuk mengkomunikasikan berbagai berita, pelatihan, dan topik penting lainnya
kepada karyawan. Mereka bekerja sama dengan department legal dalam
mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan selama
negosiasi kontrak kerja dann pemutusan hubungan kerja. Dan staff hubungan
internal juga bekerja sama dengan staf hubungan eksternal uuntuk
mengkoordinasikan pesan-pesan sehingga perusahaan mengoordinasikan pesan -
pesan sehingga perusahaan mengemukakan pernyataannya dalam “satu suara”.
Chapter 4: Hubungan Dengan Pemegang Saham
4.1 Teori dan Fungsi Humas Pemegang Saham
Fungsi humas berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis dengan pemegang saham. Ini dilakukan dengan membinas hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilaksanakan dengan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan oleh kahumas secara lisan maupun media yang berlangsung secara timbal balik. Dengan keterampilan berkomunikasi, humas dapat menjadi mediator untuk menyalurkan perasaan kepada pemegang saham..
Pembinaan merupakan kegitan komunikasi yang menjadi tugas humas (Stocjholder relation) antara lain sbb :
• Menyatakan selamat pada pemegang saham baru
• Mengirimkan berkala organisasi
• Menyampaikan laporan tahunan
4.2 Penerapan Humas Dalam Hubungan Pemegang Saham
Hubungan humas
dengan pemegang saham ini, erat kaitannya dengan perusahaan franchise atau apa
yang lebih kita kenal sebagai ‘waralaba’. Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk
menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana
salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak
lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan
menurut Asosiasi
Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan
Waralaba ialah:
Suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor)
memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu. Tingkat pengembalian yang layak dari sebuah
waralaba adalah minimum 15 persen dari nilai.
Chapter 5: Hubungan dengan
Distributor
5.1 Dasar Teori
Dalam membina
hubungan kerja sama jangka panjang antara Principal dan Distributor perlu
dibangun dan dikembangkan, yang untuk itu peran Account Manager/Account
Executive (yang mewakili Principal) dalam meningkatkan hubungan kerja sama
jangka panjang dan profesional perlu ditingkatkan, Peran Account Manager /
Account Executive yang bertanggung jawab terhadap pengembangan kinerja
Distributor masih perlu ditingkatkan, yang untuk itu diperlukan program
pengembangan pengetahuan & keterampilan yang menyangkut pengembangan System
Distribusi , khususnya System Pengelolaan Distributor sebagai ujung tombak yang
berhubungan langsung dengan pasar.
Peran distributor
yaitu sebagai perantara untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
Distributor memerlukan retailer untuk menyalurkan barang kepada pelanggannya,
karena itu diperlukan loyalitas retailer terhadap merek dan dilakukan promosi
penjualan kepada retailer yang diharapkan dapat menciptakan intensitas
pembelian sesuai target yang telah ditentukan produsen. Hal ini disebabkan oleh
dua alas an, yaitu: 1. Ada hubungan yang kuat antara loyalitas merek dengan
intensitas pembelian. 2. Ada hubungan yang kuat antara promosi penjualan dengan
intensitas pembelian.
5.2 Strategi Dalam Investor Relation
Jangan Langsung mengkambing hitamkan Distributor. Introspeksi diri
dulu !
Sebelum menjatuhkan Vonis Pemutusan Hubungan Kerja dengan Distributor dijadikan kambing, Principal perlu mengintrospeksi diri dahulu dalam hal - hal dibawah ini :
Sebelum menjatuhkan Vonis Pemutusan Hubungan Kerja dengan Distributor dijadikan kambing, Principal perlu mengintrospeksi diri dahulu dalam hal - hal dibawah ini :
1.Apakah Principal
sudah memberikan Kualitas Produk yang baik dan konsisten ?
2.Apakah Principal
sudah melakukan Brand Building setingkat dengan pesaing terdekat ?
3.Apakah Principal
sudah memberikan Distributor allowance memadai untuk Medium Term Market
Developing Initiatives ?
4.Apakah Principal
sudah memberikan Distributor allowance memadai untuk Short Term Sales
Generating Promotions ?
5.Apakah Principal
secara disengaja atau tidak disengaja menciptakan price dan margin diparity
antar distributor / sub distributor / agen sehingga terjadi harga rusak dipasar
atau black market ?
6.Apakah sudah
terjalin jalur komunikasi, koordinasi dan hot line problem solving yang memadai
paling tidak 1x / bulan selain laporan rutin bulanan ?
Chapter 6: Hubungan dengan masyarakat sekitar
6.1 Teori dan Tugas yang Berhubungan Dengan Masyarakat
Sekitar
Bagian humas yang
berkonsentrasi dalam hubungan dengan masyarakat sekitar berfungsi
untuk membangun dan menjaga kesan yang baik di masyarakat. Pada umumnya kesan
yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan
apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi
pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya. Kesan (image)
Kesan disini berarti “gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi)”.
engetahuan dan pengertian
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya. Kesan (image)
Kesan disini berarti “gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi)”.
engetahuan dan pengertian
Humas memiliki peran
penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi)
dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat
dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu
organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan
pengertian.
Chapter 7: Hubungan dengan
pemerintah
7.1 Pengertian dan Tujuan
Maksudnya adalah
mengakrabkan diri dengan pimpinan instansi pemerintah setempat,setidak-tidaknya
dengan humas instansi yang bersangkutan.Tujuan Pembinaan itu adalah,di satu
pihak untuk melancarkan hubungan kerja bilamana suatu ketika
diperlukan,memperlicin permohonan kalau suatu waktu diajukan,mempermudah
pemecahan masalah jika suatu asat terjadi salah pengertian.
7.2 Hubungan Pemereintah dengan
Wartawan
HUBUNGAN antara pejabat (praktisi) hubungan
masyarakat (humas) dengan wartawan (biasa pula disebut pers), bagaikan hubungan
dua orang teman atau mitra yang saling memerlukan. Hubungan kedua orang yang
bermitra tersebut bersifat simbiosis mutualisme (saling membutuhkan). Hubungan
mereka saling bergantung (interdependen) dan saling membutuhkan. Posisi kedua
mitra tersebut setara (sama tinggi, sama rendah), namun peran atau fungsi,
motif dan tujuan kegiatan masing-masing saling berbeda.
Humas di lingkungan
lembaga pemerintahan daerah, baik lembaga eksekutif maupun legislatif (DPRD),
bekerja atas nama dan untuk rakyat atau masyarakat daerah setempat. Mereka
bekerja berdasarkan mandat masyarakat. Oleh karena itu, mereka yang bekerja di
pemda dan DPRD wajib melaksanakan amanat masyarakat yang diembankan ke atas
pundak mereka. Mereka wajib melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat atau
membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan mereka yang tentu saja bermacam -
macam.
Demikian pula halnya
dengan wartawan. Mereka bekerja berdasarkan amanat masyarakat pula. Ada dua hal
pokok isi mandat masyarakat yang diembankan kepada lembaga pers, yang
diaktualisasikan wartawan, yakni hak tahu dan hak memberitahukan. Wartawan
wajib mewujudkan isi kedua hak masyarakat tersebut. Nah, salah satu sumber atau
narasumber yang sangat penting yang menjadi mitra kerja wartawan pastilah humas
pemda dan humas DPRD. Untuk mewujudkan hak tahu masyarakat, wartawan harus
tekun dan gigih mencari fakta-fakta (informasi) penting yang dibutuhkan
masyarakat di daerah yang bersangkutan. Agar ini dapat diwujudkan wartawan,
humas sebagai mitranya harus selalu siap menjawab pertanyaan dan memenuhi
permintaan wartawan akan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat daerah, yang pasti sangat beraneka.
Chapter 8: Customer Relation
8.1 Landasan Teori
Pekerjaaan humas
tidak hanya berkutat pada kegiatan publikasi yang mementingkan tujuan untuk
mendapat citra yang baik di masyarakat, tetapi juga kegitan penyelidikan yang
tidak jauh berbeda dengan spionase. Maksudnya adalah humas memantau langsung
bagaimana respons masyarakat terhadap barang maupun jasa yang mereka tawarkan.
Pantauan ini dapat dilakukan humas dengan berbagai cara, baik bertanya langsung
kepada masyarakat, menyelenggarakan seminar produk, mengadakan questioner,
ataupun cara – cara lain sesuai dengan strategi dan kebutuhan mereka.
8.2 Strategi Customer Relations
Dengan semakin
banyaknya bermunculan produk barang maupun jasa yang sejenis, bagian humas
harus semakin jeli dalam melaksanakan pemantauan terhadap customer agar mereka
tetap memilih produk tersebut dan tidak berpaling ke produk lain. Salah satu
yang banyak digunakan dalam strategi customer relation adalah dengan
terlibatnya kepala humas (kahumas) di antara peusahaan – perusahaan saingannya.
Dengan terlibatnya kahumas dalam perang propaganda antara perusahaan-perusahaan
saingannya,ia harus cekatan dan terampil dalam berkomunikasi dan dalam memantau
kegiatan lawan.Ia bersama staff harus membiasakan diri setiap hari membaca
surat kabar dan penerbitan lain,mendengarkan radio terutama radio swasta niaga
yang biasa mwenyiarkan iklan dan menonton televise untuk mengetahui kalau ada
propaganda dari perusahaan lawan yang cenderung merebut public yang telah
dibinanya.
Chapter 9: Investor relations
9.1 Pengertian dan Tugas Investor Relations.
Investor relations
(humas investor) adalah salah satu bidang humas yang bekerja dalam suatu
perusahaan dan bertugas untuk menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya
di perusahaan tersebut dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan dan
keuntungan bagi investor itu sendiri. Hubungan in serupa dengan hubungan
pemerintah dan wartawan dimana didalamnya terdapat simbiosis mutualisme.
9.2 Tanggung Jawab Investor Relations.
Tanggung Jawab
Hubungan Investor adalah untuk meyakinkan para investor untuk
berinvestasi jangka panjang & menguntungkan didalam keegiatan perusahan
yang dikelola dengan baik dengan tujuan pengembangan dan pertumbuhan
perusahaan berkelanjutan.
Humas dalam Hubungan
Investor Tanggung Jawab Strategis Manajemen yang mengintegrasikan keuangan,
komunikasi, marketing, ketaatan pada hukum-hukum perdagangan saham, yang dapat
membuka jalan untuk komunikasi dua arah yang paling efektif antara perusahaan,
komunitas finansial, dan kelompok-kelompok lain, yang pada akhirnya akan
menyumbangkan masukan yang berharga bagi saham perusahaan tersebut dalam
mencapai nilai yang terbaik” -National Investor Relations Institute (NIRI),
Maret 2003 .
Selain itu, humas
investor juga memiliki tanggung jawab lain seperti dibawah ini. Tanggung jawab
humas investor, diantaranya:
1. Planning
(perencanaan)
2. Organizing
(pengkoordinasian)
3. Actuating
(pelaksanaan)
4. Controlling
(pengendalian)
Chapter 10: Pers Relations
10.1 Pengertian Pers Relations
Pers Relations
adalah kode etik kehumasan yang mengatur tata cara seorang humas untuk bersikap
dalam komunikasi kepada wartawan (pers) dalam segala bentuk. Hubungan ini tentu
saja bertujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
sebaik-baiknya, yang tidak lain tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan
pencitraan yang baik dari masyarakat.
10.2 Strategi dalam penerapan Pers Relation
Dalam menjalankan
setiap fungsi dari pekerjaan mereka, setiap bagian – bagian dalam humas tentu
saja memiliki stratego masing – masing yang berbeda dengan dengan strategi
kehumasan di bidang lain. Begitu pula dalam humas bagian pers relations, mereka
mempunyai strategi sendiri dalam bertugas. Strategi – strategi tersebut adalh
sebagai berikut:
Pertama, hubungan humas dengan wartawan bersifat
profesional. Selain melayani masyarakat, humas wajib melayani wartawan secara
profesional. Humas jangan berhubungan terlalu mesra dengan wartawan. Kedua
belah pihak, terutama masyarakat yang mereka layani, pasti rugi bila tak ada
jarak yang pas antara humas dengan wartawan. Di mata wartawan humas harus berwibawa,
wibawa yang alamiah, bukan wibawa yang dibuat-buat agar disegani wartawan.
Humas yang professional pastilah sanggup menganalisis dengan tajam tiap berita
di media massa yang menyangkut daerah, instansi, dan para pejabat pemda/DPRD
yang bersangkutan. Dengan demikian, humas mampu memberikan masukan yang baik
terhadap para pengambil keputusan di instansi di mana ia bekerja. Humas yang
benar-benar mampu bekerja secara profesional, termasuk menjaga jarak yang pas
dengan mitranya, pastilah dhormati, disegani, dan dipercayai wartawan.
Kedua, humas harus tahu dan mengerti seluk-beluk
dunia wartawan atau jurnalisme, termasuk irama kerja wartawan di tiap jenis
media massa serta fungsi media massa. Termasuk pula, humas mesti tahu
nilai-nilai berita, tenggat waktu laporan wartawan, peta media massa baik di
tingkat daerah maupun di tingkat nasional, Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik
(Pedoman Perilaku) Penyiaran, kekuasaan atau kekuatan media massa, visi dan
missi media massa yang beredar/beroperasi di wilayahnya, dan sebagainya.
Ketiga, humas juga harus/perlu memiliki kemampuan
praktik jurnalisme, yakni meliput, wawancara, memotret, menulis berita
langsung, berita khas (feature news), dan artikel opini.
Keempat, humas harus mampu mengenal wartawan dan
redaktur secara personal. Ini sangat penting, agar humas mampu berkomunikasi
dengan efektif dengan mitranya. Humas harus tahu tingkat/jenis komunikasi
digunakan wartawan yang sedang berbicara dengannya.
Chapter 11: Manajemen Krisis
11.1 Bagaimana Krisis Terjadi?
Penyebab terjadinya
krisis adalah karena keterbatasan manusia mengatasi berbagai tuntutan
lingkungan atau kegagalan teknologi tinggi. Seperti diketahui, kemajuan
teknologi media, akan dengan mudah dan cepat menyampaikan informasi krisis ke
seluruh penjuru. Berita mengenai krisis, isu miring, atau pun berita negatif
akan dengan cepat menyebar ke mana-mana. Teknologi internet yang kini menjadi
bagian dari kehidupan kita menyebabkan mudahnya memperoleh informasi.
11.2 Tugas - Tugas Manajemen Krisis
Tugas utama yang harus
dilakukan oleh tim krisis adalah melakukan identifikasi krisis dan menentukan
langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Semua tim harus bisa menjelaskan
pesan-pesan komunikasi yang sudah disepakati. Tim manajemen krisis harus
menghindari pernyataan off the
record, karena dia benar-benar menguasai masalahnya. Baik sekali kalau
diterbitkan buku petunjuk penanggulangan krisis.
11.3 Peranan Humas dalam Mengatasi Krisis
Ada hal penting yang
diingat oleh praktisi PR, soal pers, dalam situasi krisis, yaitu :
· Pers beranggapan
bahwa berita buruk adalah berita yang baik bagi pers.
· Pers seperti
burung pemakan bangkai, akan mencecar korban dengan pertanyaan-pertanyaan yang
bisa memojokkan
Dalam
konteks tersebut, penting untuk diketahui bagaimana strategi berhubungan dengan
media yang baik. Karena hal demikian akan menjadi salah satu kunci penting,
bagaimana PR dapat mengambil peranannya dengan baik.
Selain pers, stakeholder lainnya juga penting
untuk dihadapi secara khusus. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan krisis pasti akan diajukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tim
juga harus bisa menjelaskan hal yang sama kepada stakeholder.
Disinilah
peranan lobbying yang
seharusnya selalu dilakukan oleh PR menjadi sangat berarti. Hubungan baik
dengan pihak tokoh masyarakat, para pengamat, LSM, karyawan
berpengaruh, untuk memuluskan program PR, baik sebagai nara sumber
pers, atau pun menjelaskan kepada publik mengenai masalah yang terjadi.
Dengan demikian, PR
dapat berperan sebagai penarik dan penilai kesimpulan atas opini, sikap serta
aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat (internal dan eksternal) yang
terkena dampak kegiatan PR. Selain itu, PR dapat juga mengajukan usul atau
saran kebijakan atau etika perilaku tertentu yang akan menyelaraskan
kepentingan klien dengan kelompok masyarakat tertentu. Juga, PR dapat
merencanakan dan melaksanakan rencana janga pendek, menengah, dan panjang untuk
menciptakan dan meningkatkan pengertian dan pemahanan terhadap objek, kegiatan,
metode dan masalah yang dihadapi.
Pentingnya peranan
PR dalam menghadapi isu atau krisis jelas tidak bisa diragukan lagi. Tidak bisa
dibayangkan bagaimana jadinya bila organisasi mengalami krisis dan diisukan
negatif, tapi tidak ada sfat PR yang menanganinya. Pasti isu akan semakin
berkembang dan krisis akan semakin membesar.
Chapter 12: Media Humas
12.1 Landasan Teori
Media humas, adalah
segala bentuk media masyarakat yang digunakan humas dalam pekerjaannya dengan
tujuan publikasi yang luas agar produk atau jasa yang humas pasarkan lebih
dikenal oleh masyarakat. Media humas bersifat lebih kepada publikasi dan
komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam
kemitraannya dengan media pers (cetak atau elektronik). Dengan demikian
struktur dan ciri-ciri pers harus dikuasai oleh para praktisi humas, termasuk
waktu penerbitan, cara kerjasamanya dengan redaksi, dll. Oleh karena itu
penting dipahami pula sejumlah pedoman siaran pers
12.2 Contoh – Contoh Media Pers
a. News Release
Terdapat pada media
cetak maupun elektronik. kelayakan berita, artikel, foto, yang kesemuanya
harus sesuai dengan persyaratan redaksional dan beritanya sampai siap cetaknya.
Oleh karena itu pula baik praktisi humas maupun wartawan perlu menghayati dan
saling menghormati kode etik pers dan etika profesi masing-masing bahkan
peraturan hukum pers.
b. Acara temu pers
Biasanya
diselenggarakan sebagai kelengkapan informasi untuk siaran berita humas.
Kadang-kadang dilengkapi pula dengan pelayanan buku petunjuk mengenai features,
daftar majalah mingguan daerah, daftar perusahaan. Temu pers biasanya mengambil
lokasi di kantor tempat humas itu bekerja, di kantor tempat wartawan, atau
bahkan mungkin di sebuah pusat perbelanjaan.
c. Sponsor media
elektronik
Biasanya
digunakan jika melibatkan isu mengenai pemerintahan, ataupun yang berhubungan
denan iklan layanan masyarakat (isu olahraga, pendidikan, pendukung
iklan/pemasaran). Di samping itu ciri umumnya melalui berkala intern. Media
film dokumenter merupakan bentuk dan ciri media humas yang penting. Tidak
kurang pentingnya juga ciri media komunikasi tatap muka langsung dengan publik,
kadang-kadang dengan alat bantunya berupa pertunjukkan kesenian rakyat,
ceramah, dan beraneka ragam pameran.
Chapter 13: Humas dan Tanggung Jawab social
13.1 Penyajian Materi
Humas dan tangging
jawab sosial, erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
Masyarakat (bahasa Inggris:Community
Development) secara umum merupakan kegiatan pengembangan masyarakat yang
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi
sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum
adanya kegiatan pembangunan.
13.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Sehingga masyarakat
di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan
dan kesejahteraan yang lebih baik. Program Community Development memiliki
tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis
sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (sustainable). Dua
sasaran yang ingin dicapai yaitu: sasaran kapasitas masyarakat dan sasaran
kesejahteraan. Sasaran pertama yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai
melalui upaya pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut
dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi,
kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan
(security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation),
kesemuanya berjalan secara simultan.
13.3 Strategi Bekerja Humas Dalam Bidang Tanggung Jawab Sosial
Salah satu usaha
yang dapat dijalankan humas dalm tanggung jawabnya pada sosial adalah melalui
iklan layanan masyarakat.Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau
disingkat PSA) adalah iklan yang
menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian
masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi
yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum.
Iklan layanan
masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi
profit atau non
profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain Iklan layanan
masyarakat, langkah lainnya yang dapat dilakukan humas dalam tanggung jawab
sosial adalah konsulta humas. Konsultan humas adalah
praktek pemberian jasa pelayanan kreatif dan teknik-teknik khusus yang
dilakukan oleh individual atau lembaga yang
berhak melakukannya berdasarkan pengalaman, kemampuan, keahlian, kepemilikan,
identitas, atau berbadan hukum untuk tujuan usaha jasa konsultan Humas .
Secara umum, macam – macam jasa yang disediakan oleh konsultan humas
adalah; Pemberian jasa konsultatif seperti pemberian nasihat (counseling), layanan jasa
terintegrasi yang luas dalam bentuk eksekusi dalam bantuannya terhitung dari
perencanaan konsep hingga penyelesaian program kerja, Gabungan dari jasa
konsultatif dan eksekusi, hingga evaluasi program kerja humas.
0 komentar:
Posting Komentar