PEMERINTAHAN SEBAGAI
ILMU
A. Pengetahuan Keilmuan Pejabat Pemerintahan
Untuk
menilai ilmu pengetahuan seorang pejabat pemerintahan harus dipertanyakan
intelektualnya yang biasa disebut dengan IQ ( Intellegence Question ) dan
dipilah-pilah keberadaan kecerdasannya.
Seorang
Politikus yang memiliki pengetahuan sudah barang tentu berbeda dengan seorang
poliikus yang tidak memilikinya, ada beberapa jenis untuk membedakan orang yang
tahu dengan tidak tahu, pertama berdasarkan tingkat pengetahuan orang tersebut,
sedangkan kedua berdasarkan luasnya wilayah jangkauan sesuatu yang perlu
diketahui .
Berdasarkan
tingkat pengetahuan seorang pejabat pemerintah dapat dibagi empat kriteria,
yaitu sebagai berikut :
1. Seorang pejabat pemerintah yang tahu ditahunya ,
yaitu pejabat pemerintah yang sadar bahwa dirinya mengerti, dengan begitu yang
bersangkutan dengan lapang dada menjelaskan kepada orang lain yang tidak tahu,
misalnya mengapa suatu maneuver pemerintahan dilakukan.
2. Seorang pejabat pemerintah yang tahu
ditidaktahunya, yaitu pejabat pemerintah yang sadar bahwa dirinya tidak
mengerti, dengan begitu pejabat pemerintah yang bersangkutan akan belajar agar
selanjutnya menjadi tahu, misalnya ketika menganjurkan kepada atasannya bahwa
jangan dikucurkan dana kepada pemborong yang bermasalah.
3. Seorang pejabat pemerintah yang tidak tahu
ditahunya, yaitu pejabat pemerintah yang tidak sadar bahwa dirinya sebenarnya
sudah cukup banyak pengetahuanya, dengan begitu yang bersangkutan biasanya
tidak percaya diri, misalnya bila seorang pejabat pemerintah yang retorikanya
bagus lalu tidak percaya diri untuk kampanye.
4. Seorang pejabat pemerintah yang tidak tahu
ditidaktahunya, yaitu pejabat pemerintah yang tidak sadar bahwa dirinya
sebenarnya tidak tahu apa-apa, dengan begitu yang bersangkutan biasanya sombong
dan tidak sadar diri, misalnya seorang pejabat pemerintah yang didemo oleh
masyarakat untuk turun dari jabatanya tetapi tetap bertahan.
Sedangkan
menurut Joseph Luth dan Harrington Ingham maka penegetahuan pemerintahan dapat
dibagi atas sebagai berikut :
1. Seorang
pejabat pemerintah yang tahu dan orang lain (rakyatnya) juga tahu, yaitu
pengetahuan seorang pejabat pemerintah tentang sesuatu yang bukan rahasia umum.
Misalkan undang-undang yang sudah diumumkan secara meluas.
2. Seorang pejabat pemerintah yang tahu tetapi
orang lain (rakyatnya) tidak tahu, yaitu rahasia-rahasia yang oleh pejabat
pemerintah tersebut dipertahankan, sehingga akan terus menerus mencari, seperti
aib yang ditutup-tututpi pemerintah.
Pada prinsipnya
tahu itu adalah terdiri dari sebagai berikut :
a. Tahu
mengerjakan (know to do)
b. Tahu
bagaimana (know how )
c. Tahu
mengapa (know why)
v Pengertian ilmu menurut
para Ahli
Ilmu
adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil, rumus, yang
melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali, telah teruji
kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil, rumus-rumus mana dapat diajarkan
dan dipelajari (Sondang Siagian).
Sedangkan
menurut Soejono Soekanto ilmu adalah pengetahuan yang tersusun sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa
dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.
Van
poelje ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan dimana masing-masing bagian
berkaitan satu sama lain yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu.
The
liang Gie ilmu adalah sebagai sekolompok pengetahuan teratur yang membahas
sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan
masalah yang terdapat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan
yang mengandung kebenaran.
B. Intelektualitas Pejabat Pemerintah
Akal
dan Intelektualitas seorang Pejabat hendaknya dipergunakan dengan
mengoperasionalkan otaknya untuk berpikir, berusaha mencari kebenaran sesuai
dengan kemampuan ilmu pengetahuan
masing-masing. Hal ini akan menimbulkan logika yang menjadikan politikus tersebut
seorang intelektual ( pada puncak kepakaran akal dikenal sebagai manusia ilmuan
politik) karena dapat membedakan mana yang benar dan salah secara tepat.
Ilmu
ataupun masuk akal yaitu sesuatu yang berhubungan dengan cara berpikir, dengan
demikian logika merupakan suatu teknik yang mementingkan segi formal ilmu
pengetahuan, karena dalam logika kita harus menghormati berbagai macam cara,
aturan, teori, dan metode agar pernyataan menjadi sah.
Apabila
ilmu itu bebas nilai disebut sebagai sekuler, maka akan terjadi ketiranian
karena nilai adalah gagasan berharga yang indah dan baik, seorang ilmuan
sekuler dapat saja berkata benar tetapi tidak baik dan tidak indah.
Item dibawah ini
adalah kumpulan kebenaran akal pemimpin yang tidak beretika moral sebagai
berikut :
a. Menempeleng
bawahan yang tidak menjawab dengan benar.
b. Menceraikan
istri yang tidak mempunyai anak.
c. Sistem
komando yang militeristik.
d. Sistem
jihad yang tidak kasih sayang.
e. Melakukan
Daerah Operasi Militer terhadap wilayah yang separatis, dan lain sebagainya.
C. Filsafat Kebenaran bagi Pejabat Pemerintah
Kebenaran
itu adalah kenyataan dengan kita melihat suatu kejadian yang nyata. Tetapi
kenyataan sekarang ini tidak seluruhnya berupa kebenaran, bahkan yang
seharusnya tidak terjadi akhirnya terjadi juga, karena Das solen tidak sama dengan Das
sein, dengan melihat banyak penindasan, penjajahan, dan rekayasa. Kebenaran
bagi seseorang tidak benar bagi yang lain, sehingga lahirlah kebenaran mutlak
dan relatif.
Banyak pakar
ilmu filsafat yang menganggap benar bahwa pengetahuan itu terdiri atas :
a. Pengetahuan
Akal
b. Pengetahuan
Budi
c. Pengetahuan
Indrawi
d. Pengetahuan
Kepercayaan
e. Pengetahuan
Intuitif
Selanjutnya
untuk melihat sesuatu itu benar atau tidak, maka salah satu kriteria sudah di
lembagakan, yaitu:
Kebenaran
Logika yang berlebihan, merupakan kebenararan yang sebenarnya telah merupakan
fakta, jadi akan menjadi pemborosan dalam pembuktiannya, misalnya sebuah lingkaran
harus berbentuk bulat, pada ahliagama mengggapnya dengan dalil aksioma yang
tidak perlu dibuktikan, tetapi sebenarnya pembuktian yang berangkat dari
kraguan untuk menjadi keyakinan itu perlu mencari titik temu agama dan ilmu,
misalnya apakah Allah itu Tuhan, apakah Muhammad itu Nabi dan lain sebagainya.
Banyak orang setelah berkuasa
memperjuangkan kebenaran melalui pembenaran, memang adalah benar ketika
pengusiran pedagang kaki lima dari jalan protokol adalah untuk pembersihan
jalan, tetapi tidak baik memindahkan manusia dengan paksa dan kekerasan, sebab
itulah kebenaran masuk kedalam kelompok yang tidak baik.
D. Yang Maha Benar
Puncak
kebenaran itu sendiri sebenarnya adalah Allah yang maha Benar (Al Haq) , ini
terbukti para penzikir setelah menunaikan shalat selalu berzikir (segala puji
bagi Allah).
Lalu
mereka yang menganggap hukuman mati tidak perlu dijatuhkan manusia atas
manusia, lalu bagaimana pelaku kejahatan yang keji dan sadis, tentu ini menjadi
suatu perdebatan.
Analisis :
Ilmu
adalah sebagai sekolompok pengetahuan teratur yang membahas sesuatu sasaran
tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang
terdapat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan yang
mengandung kebenaran.
Ilmu
pengetahuan seorang aparatur sangat diperlukan, karena mengingat ilmu
pengetahuan merupakan suatu objek ilmiah yang mampu memecahkan suatu
permasalahan sesuai dengan takaran permasalahan tersebut. Disinilah pentingnya
ilmu bagi para aparatur Sumber daya manusia aparatur yang handal merupakan
investasi berharga bagi sebuah organisasi. Karena itu perlu ditingkatkan
kemampuan dan profesionalisme supaya organisasi bisa bertahan dan berkembang.
Untuk dapat mempertahankan keprofesionalisme tersebut, maka sumber daya manusia
aparaturnya perlu dikembangkan dan ditingkatkan.Bagaimana ketika masalah datang
dalam sebuah intasi pemerintahan dengan takaran masalah yang besar, dalam
takaran yang kecil memang masih bisa mengatasinya, tetapi belum tentu dengan
takaran permasalahan yang sangat besar. Jadi dengan siap nya SDM yang memadai
tidak akan ragu lagi untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Tanggapan:
Sebagai
kritikan, saya kurang setuju kepada kenyataan seseorang yang memiliki ilmu
pengetahuan yang tinggi lebih menjamin timbulnya etika kebaikan serta
intelektualitas dalam pemikiran dalam dirinya, menurut saya tidak menjamin,
karena etika kebaikan dan intelektualitas bukan ditentukan oleh tingginya ilmu
pengetahuan, karena pada kenyataanya seorang pejabat yang memiliki ilmu
pengetahuan yang tinggi pun masih melakukan berbagai pelanggaran-pelanggaran
yang berkaitan dengan norma dan etika. Contoh Gayus tambunan, adalah orang
pintar yang dipercaya dipekerjakan di bagian penelaah keberatan perpajakan
Jakarta. Tetapi dia melakukan suatu korupsi pencucian uang, ini sangat
memprihatinkan, mengingat dia adalah orang pintar yang dipercaya ditempatkan
dibagian jabatan lumayan tinggi, tetapi dengan ilmu pengetahuan yang tinggi
dengan tidak disertai ahlak yang terpuji, seseorang pun akan menggunakan
kepintaranya untuk hal-hal yang tidak buruk. Disinilah perlunya keseimbangan das
es dan das ich, dimana das es merupakan kesenangan atau kepuasan hidup,
sedangkan das ich adalah kepribadian yang memiliki kesadaran. sebagai contoh
gayus tidak memiliki das ich (kepribadian yang memiliki kesadaran dan keadaan
dalam diri dan lingkungan ) tapi dia hanya memiliki das es yakni kepuasaan,
kesenangan, nafsu dalam diri.
Jadi
pada intinya Ilmu pengetahuan yang tinggi menurut saya memang penting ada dalam
setiap individu, apalagi aparatur pemerintahan sebagai pengayom masyarakat yang
langsung berhadapan dengan banyak permasalahan publik. Tetapi tingginya ilmu
pengetahuan juga tidak menjamin kebaikan yang timbul jika tidak di sertai
dengan ahlak.
0 komentar:
Posting Komentar