MONAKO (NEGARA KECIL)
Monako
/ˈmɒnəkoʊ/, secara resmi Kepangeranan Monako (bahasa Perancis: Principauté de
Monaco) ; Monégasque: Principatu de Múnegu; bahasa Italia: Principato di
Monaco; bahasa Occitan: Principat de Mónegue), adalah sebuah negara kota
berdaulat, yang terletak di Côte d'Azur di Eropa Barat. Berbatasan dengan
Perancis di tiga sisi, dan satu sisi berbatasan dengan Laut Tengah, pusatnya
adalah sekitar 16 km (9.9 mil) dari Italia, dan hanya 13 km (8.1 mil) dari
timur laut Nice, Perancis. Monako mempunyai luas wilayah 202 km2 (78 mil²), dan
populasi sebesar 36,371, dan membuat Monako menjadi negara kedua terkecil, dan
paling padat penduduk di dunia. Monako mempunyai perbatasan darat hanya 44 km
(27 mil), dan garis pantai 41 km (25 mil), dan lebar yang bervariasi antara 17
km (11 mil), dan 349 meter (382 yard). Titik tertinggi dari negara ini adalah
jalur sempit yang bernama Chemin des Révoires di lereng gunung Mont Agel, di
distrik Les Révoires, yang tingginya 161 meter (528 feet) di bawah permukaan
laut. Quartier terpadat di Monako adalah Monte Carlo, dan Ward terpadat adalah
Larvotto/Bas Moulins. Monaco terkenal dengan reklamasi tanahnya, yang telah
meningkat ukurannya sekitar 20%. Proyek reklamasi tanah yang sekarang meliputi,
memperluas distrik Fontvieille sekitar 008 km2 (3.1 mil²) atau 8 ha (19.8
akre).
Monako
adalah sebuah kepangeranan yang diatur dalam monarki konstitusional, dengan
Pangeran Albert II sebagai kepala negara. Meskipun Pangeran Albert II adalah
raja konstitutional, ia masih punya kekuatan politik yang sangat besar. Rumah
Grimaldi telah memerintah Monako, dengan interupsi singkat, sejak 1297. Bahasa
resminya adalah Perancis, tetapi Monégasque, Italia, dan Inggris banyak
dituturkan dan dimengerti secara luas. Kedaulatan negara secara resmi diakui
dalam Perjanjian Franco-Monegasque (1861), dengan Monako menjadi anggota voting
penuh PBB pada tahun 1993, setelah banyak perdebatan politik. Meskipun
kemerdekaan Monaco dan kebijakan luar negeri yang terpisah, pertahanan adalah
tanggung jawab Perancis. Meskipun demikian, Monako tetap mempertahakan dua unit
militer, berjumlah 263 orang, Corps des Sapeurs-Pompiers, dan Compagnie des
Carabiniers du Prince.
Pembangunan
ekonomi Monako didorong pada akhir abad ke-19 dengan kereta api menuju
Perancis, dan pembukaan kasino pertama, Monte Carlo. Sejak itu, iklim yang
nyaman, pemandangan yang indah, dan fasilitas perjudian telah membuat Monako
terkenal di dunia sebagai wisata, dan pusat rekreasi untuk orang kaya dan
terkenal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Monako telah menjadi pusat
perbankan utama yang memegang lebih dari dana senilai €100 miliar, dan telah
berhasil berupaya untuk mendiversifikasi ekonominya ke Layanan dan kecil, nilai
tambah tinggi, dan industri non-polusi.
PEMERINTAHAN
Monako
telah diatur di bawah monarki konstitusional sejak tahun 1911, dengan Pangeran
Monako sebagai kepala negara. Badan eksekutif terdiri dari Menteri Negara
sebagai kepala pemerintahan, yang memimpin lima anggota dewan pemerintahan.
Hingga 2002, menteri negara adalah warga negara Perancis yang ditunjuk oleh
pangeran dari calon yang diajukan oleh pemerintah Perancis, sejak amandemen
konstitusi tahun 2002, menteri negara dapat berupa orang Perancis ataupun
Monegasque Namun, pada tanggal 3 Maret 2010, Pangeran Albert II mengangkat
seorang Perancis bernama Michel Roger sebagai menteri negara.
Berdasarkan
konstitusi 1962, pangeran berbagi hak vetonya dengan Dewan Nasional. 24 anggota
dewan nasional dipilih untuk masa jabatan lima tahun; 16 yang dipilih melalui
sistem pemilihan mayoritas dan 8 oleh perwakilan proporsional. Semua
undang-undang memerlukan persetujuan dari dewan nasional, yang saat ini
didominasi oleh Uni Monako (UPM), yang berpusat-kanan yang memegang dua puluh
satu kursi. Satu-satunya partai lain yang diwakili di dewan nasional adalah
Reli dan Isu untuk Monako (REM), yang bersayap-kanan yang memegang hanya tiga
kursi. Urusan kota Monako diarahkan oleh Dewan Komunal, yang terdiri dari empat
belas anggota yang dipilih dan dipimpin oleh walikota. Berbeda dengan Dewan
Nasional, anggota dewan yang dipilih untuk masa empat tahun, adalah non-partisan
secara ketat, bagaimanapun, oposisi di dalam dewan sering dibentuk.
KEAMANAN
Pertahanan
bangsa yang lebih luas disediakan oleh Perancis. Monako tidak memiliki angkatan
laut atau angkatan udara, tetapi pada kedua basis per-kapita dan per-area,
Monako memiliki kepolisian terbesar (515 petugas polisi untuk 35.000 orang).
Ada
juga kekuatan militer yang kecil yang terdiri dari unit pengawal pribadi
pangeran dan istana di Monako-Ville yang disebut Compagnie des Carabiniers du
Prince (Perusahaan Carabiniers Pangeran), yang dilengkapi dengan senjata modern
seperti senapan M16A2 dan pistol 9 mm (Glock 17), dan semua yang bersama-sama
dengan korps militer, senjata api dan pertahanan sipil (pemadam kebakaran)
membentuk sejumlah pasukan publik Monako. Compagnie des Carabiniers du Prince
diciptakan oleh Pangeran Honoré IV pada tahun 1817 untuk melindungi kerajaan
dan keluarga pangeran. Perusahaan tersebut memiliki jumlah 116 perwira dan
laki-laki, sedangkan perwira dan tentara bersifat lokal, petugas umumnya
melayani di Tentara Perancis. Selain tugas menjaga mereka seperti yang
dijelaskan, Carabiniers juga mematroli pantai kerajaan dan perairan pesisir.
EKONOMI
Salah
satu sumber utama penghasilan Monako adalah pariwisata. Setiap tahun banyak
wisatawan tertarik denagn kasinonya (yang warga dilarang) dan iklim yang
nyaman. Pada tahun 2001, sebuah proyek konstruksi baru yang besar memperpanjang
dermaga yang digunakan oleh kapal-kapal pesiar di pelabuhan utama. Monako telah
berhasil mendiversifikasi basis ekonomi dalam layanan dan kecil, nilai tambah
tinggi, industri non-polusi, seperti kosmetik dan biotermik.
Monako
mempertahankan monopoli di berbagai sektor, termasuk tembakau dan layanan pos.
Jaringan telepon (Monako Telecom) digunakan untuk dimiliki sepenuhnya oleh
negara; sekarang hanya memiliki 45%, sedangkan 55% sisanya dimiliki oleh Cable
& Wireless Communications (49%) dan Compagnie Monégasque de Banque (6%).
Hal ini masih, bagaimanapun, monopoli. Standar hidup di Monako tinggi,
kira-kira sebanding dengan di wilayah metropolitan Perancis.
Monaco
bukanlah anggota dari Uni Eropa.
GEOGRAFI
Monako
adalah sebuah negara-kota yang berdaulat, dengan 5 quartier dan 10 ward,
terletak di Côte d'Azur di Eropa Barat. Berbatasan dengan Perancis di tiga
sisi, dan satu sisi berbatasan dengan Laut Tengah, pusatnya adalah sekitar 16
km (9.9 mil) dari Italia, dan hanya 13 km (8.1 mil) dari timur laut Nice,
Perancis. Monako mempunyai luas wilayah 202 km2 (78 mil²), dan populasi sebesar
36,371, dan membuat Monako menjadi negara kedua terkecil, dan paling padat
penduduk di dunia. Monako mempunyai perbatasan darat hanya 44 km (27 mil), dan
garis pantai 41 km (25 mil), dan lebar yang bervariasi antara 17 km (11 mil),
dan 349 meter (382 yard).
Titik
tertinggi dari negara ini adalah jalur sempit yang bernama Chemin des Révoires
di lereng gunung Mont Agel, di distrik Les Révoires, yang tingginya 161 meter
(528 feet) di bawah permukaan laut.
Titik terendah dari negara ini adalah Laut Tengah yang berada di
permukaan laut.
BAHASA
Bahasa
resmi Monako adalah Perancis, sedangkan Italia dituturkan oleh komunitas Italia
yang cukup besar. Inggris digunakan oleh orang Amerika, Inggris, Kanada, dan
Irlandia. Bahasa nasional Monégasque, sekarang dituturkan oleh hanya sebagian
kecil penduduk. Bahasa ini menyerupai Liguria, yang diucapkan di Genoa. Di
Monaco-Ville, tanda-tanda jalan yang dicetak dalam bahasa Perancis dan
Monégasque.
AGAMA
Katolik
Roma
Agama
resmi Monako adalah Katolik Roma, dengan kebebasan beragama lain yang dijamin
oleh konstitusi. Ada lima gereja paroki Katolik Roma di Monako dan satu
Katedral, yang merupakan tempat kedudukan uskup agung di Monako. Keuskupan,
yang telah ada sejak pertengahan abad ke-19, diangkat ke keuskupan agung pada
tahun 1981 sebagai Keuskupan Agung Monako. Santo Pelindung Monako adalah Santo
Devota.Kristen dianut oleh 83,2% penduduk Monako.
Anglikan
Ada
satu gereja Anglikan, gereja St. Paul, yang terletak di Avenue de Grande
Bretagne di Monte Carlo. Pada tahun 2007 gereja ini memiliki keanggotaan formal
dari 135 penduduk Anglikan di Monako, tetapi juga melayani sejumlah anggota
yang jauh lebih besar dari penganut Anglikan sementara di dalam negeri,
sebagian besar sebagai wisatawan. Situs gereja juga mengakomodasi perpustakaan
bahasa Inggris lebih dari 3.000 buku. Gereja ini adalah bagian dari Keuskupan
Eropa Anglikan.
Yahudi
Asosiasi
Culturelle Israélite de Monaco (didirikan 1948) adalah rumah konversi yang
berisi sebuah sinagoga, sebuah sekolah komunitas Ibrani, dan toko makanan
halal, yang terletak di Monte Carlo. Komunitas ini (sekitar 1.000) terutama
terdiri dari orang-orang pensiunan Yahudi dari Inggris (40%) dan Afrika Utara.
Dua pertiga dari penduduk Yahudi adalah Sephardi, terutama dari Afrika Utara,
sementara sepertiga lainnya adalah Ashkenazi.
ARAB SAUDI (NEGARA BESAR)
Arab
Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab. Beriklim gurun dan
wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan gurun pasir yang
terbesar adalah Rub Al-Khali. Bangsa Arab menyebut kata gurun pasir dengan kata
sahara.
Negara
Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara) dengan
Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut
Merah.
Pada
tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud memproklamasikan
berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (Al-Mamlakah Al-'Arabiyah
Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan
Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan
demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul
Aziz Al-Sa'ud
Arab
Saudi terkenal sebagai negara tempat kelahiran Nabi Muhammad serta tumbuh dan
berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat
syahadat yang berarti "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad
adalah utusan-Nya".
EKONOMI
Kekayaan
yang sangat besar yang didapat dari minyak, sangat membantu permainan dan
pembentukan kekuatan peran dari keluarga Kerajaan Saudi baik di dalam maupun
luar negeri. Wilayah ini dahulu merupakan wilayah perdagangan terutama di
kawasan Hijaz antara Yaman-Mekkah-Madinah-Damaskus dan Palestina. Pertanian
dikenal saat itu dengan perkebunan kurma dan gandum serta peternakan yang
menghasilkan daging serta susu dan olahannya. Pada saat sekarang digalakkan
sistem pertanian terpadu untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian.Perindustrian
umumnya bertumpu pada sektor Minyak bumi dan Petrokimia terutama setelah
ditemukannya sumber sumber minyak pada tanggal 3 Maret 1938. Selain itu juga
untuk mengatasi kesulitan sumber air selain bertumpu pada sumber air alam
(oase) juga didirikan industri desalinasi Air Laut di kota Jubail. Sejalan
dengan tumbuhnya perekonomian maka kota-kota menjadi tumbuh dan berkembang.
Kota-kota yang terkenal di wilayah ini selain kota suci Mekkah dan Madinah
adalah Kota Riyadh sebagai ibukota kerajaan, Dammam, Dhahran, Khafji, Jubail,
Tabuk dan Jeddah.
POLITIK
Arab
Saudi menggunakan sistem Kerajaan atau Monarki. Hukum yang digunakan adalah
hukum Syariat Islam dengan berdasar pada pengamalan ajaran Islam berdasarkan
pemahaman salafush shalih (para sahabat Nabi dan yang mengikuti mereka dengan
baik) dan secara umum bermazhab Hambali. pemahaman ini sebagai pemahaman
sahabat Nabi terhadap Al Qur'an dan Hadits, sehingga sering menyebutnya sebagai
pemahaman Salafi. Memiliki hubungan internasional dengan negara negara lain
baik negara negara Arab, negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam,
maupun negara-negara lain.
GEOGRAFI
Arab
Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT - 57°BT. Luas
kawasannya adalah 2.240.000 km². Arab Saudi merangkumi empat perlima kawasan di
Semenanjung Arab dan merupakan negara terbesar di Asia Timur Tengah. Permukaan
terendah di sini ialah di Teluk Persia pada 0 m dan Jabal Sauda' pada 3.133 m.
Arab Saudi terkenal sebagai sebuah negara yang datar dan mempunyai banyak
kawasan gurun. Gurun yang terkenal ialah di sebelah selatan Arab Saudi yang
dijuluki "Daerah Kosong" (dalam bahasa Arab, Rub al Khali), kawasan
gurun terluas di dunia. Namun di bagian barat dayanya, terdapat kawasan
pegunungan yang berumput dan hijau. Hampir tidak ada sungai atau danau permanen
di negeri ini, tetapi terdapat sangat banyak wadi. Beberapa daerah subur dapat
ditemukan dalam endapan aluvial di wadi, basin dan oasis.
Mengenal
dan memperhatikan budaya keseharian masyarakat Arab Saudi berikut, antara lain:
1.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa
utama di dunia yang digunakan oleh lebih dari 200 juta penutur dan digunakan
secara resmi di lebih dari 22 negara. Secara umum bahasa Arab memiliki dua
varian, pertama bahasa Arab Fusha (bahasa Arab standar/baku) dan kedua bahasa
Arab `Amiyyah (bahasa Arab pasaran). Varian yang pertama umumnya digunakan
dalam komunikasi resmi seperti dalam sekolah, kantor, khutbah, seminar, urusan
diplomatik, berita, buku-buku, majalah, dokumen-dokumen resmi dan sebagainya.
Sedangkan varian kedua, sering digunakan untuk keperluan komunikasi atau
percakapan sehari-hari oleh warga kebanyakan dari segala kalangan baik yang
terpelajar maupun yang buta huruf.
2.
Komunikasi bisa berbentuk verbal maupun
non-verbal. Porsi komunikasi non-verbal berkisar antara 60 persen (dalam budaya
Barat) hingga 90 persen (dalam budaya Timur) dari keseluruhan komunikasi.
Komunikasi verbal digunakan untuk menyampaikan gagasan, informasi atau
pengetahuan, sedangkan komunikasi non-verbal digunakan untuk mengungkapkan
perasaan. Fakta, peristiwa, ciri-ciri sesuatu lebih mudah kita ungkapkan lewat
kata-kata, tetapi emosi seperti rasa sayang, rasa kagum, keterpesonaan, rasa jengkel,
rasa benci, atau bahkan kemarahan seseorang tidak jarang diungkapkan lewat
isyarat tangan, sentuhan, postur tubuh, nada suara, pandangan mata, ekspresi
wajah tertentu, jarak berbicara, penggunaan waktu, penggunaan benda tertentu
(busana, interior rumah, kendaraan, perhiasan, jam tangan, dasi, bau-bauan,
dsb.).
3.
Meskipun warga Arab Saudi umumnya
beragama Islam (mungkin 100%), ini tidak berarti bahwa cara dan etika mereka
dalam berkomunikasi selalu santun seperti diajarkan Al-Quran dan Sunnah.
4.
Gaya komunikasi warga Arab Saudi,
seperti gaya komunikasi orang-orang Timur Tengah umumnya, berbeda dengan
pembicara orang-orang Barat (Amerika atau Jerman) yang berbicara langsung dan
lugas. Dengan kata lain, orang Arab masih tidak berbicara apa adanya, masih kurang
jelas dan kurang langsung. Umumnya orang Arab suka berbicara berlebihan,
sesumbar dan banyak basi-basi (mujamalah). Misalnya, bila seorang Arab Saudi
bertemu temannya, maka untuk sekedar tanya kabar, tak cukup sekali dengan satu
ungkapan, tapi sampai berkali-kali. Disamping itu bila seorang Arab Saudi
mengatakan tepat seperti yang ia maksudkan tanpa pernyataan yang diharapkan,
orang Saudi lainnya masih mengira yang dimaksudkannya adalah kebalikannya. Kata
sederhana `La` (dalam bahasa Arab `Tidak`) yang diucapkan tamu tidaklah cukup
untuk menjawab permohonan pribumi agar tamu menambah makan dan minum. Agar
pribumi yakin bahwa tamunya memang betul-betul sudah kenyang, tamu itu harus
mengulangi `La` beberapa kali, ditambah dengan sumpah seperti ungkapan `Wallah`
(`Demi Allah`).
5.
Masih banyak isyarat non-verbal khas
Arab lainnya yang berbeda makna dengan isyarat non-verbal ala Indonesia.
Misalnya, sebagai pengganti kata-kata, `Tunggu sebentar!` atau `Sabar dong!`
ketika dipanggil atau sedang menyeberangi jalan (sementara ada kendaraan datang
mendekat), orang Arab Saudi akan menguncupkan semua jari-jari tangannya dengan
ujung-ujungnya menghadap ke atas. Ketika bertemu dengan kawan akrab, mereka
terbiasa saling merangkul seraya mencium pipi mitranya dengan bibir. Ini suatu
perilaku yang dianggap nyeleneh oleh orang lain umumnya, bahkan mungkin juga
oleh orang Indonesia. Orang lain yang tidak memahami budaya Arab akan
menganggap perilaku tersebut sebagai perilaku homoseksual. Walhasil, jika kita
bersama orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka. Bila kita
menjauh, orang Arab boleh jadi akan tersinggung karena menyangka bahwa
kehadiran fisiknya dianggap menjijikkan atau kita dianggap orang yang dingin
dan tidak berperasaan. Begitu lazimnya orang Arab saling berdekatan dan
bersentuhan sehingga senggol menyenggol itu hal biasa di mana pun di Arab Saudi
yang tidak perlu mereka iringi dengan permintaan maaf atau permisi.
6.
Sejak kanak-kanak orang Arab dianjurkan
untuk mengekspresikan perasaan mereka apa adanya, misalnya dengan menangis atau
berteriak. Orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan
dan ketulusan, apalagi kepada orang yang mereka sukai. Bagi orang Arab, suara
lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipu daya. Tetapi suara keras mereka
boleh jadi ditafsirkan sebagai kemarahan oleh orang yang tidak terbiasa
mendengar suara keras mereka. Maka pasti akan banyak yang mengira, kalau
bicaranya seperti marah ketika seorang pegawai Arab misalnya, sedang memeriksa
paspor, iqamah, dsb. Boleh jadi banyak TKI/TKW di Arab Saudi yang belum
memiliki pemahaman memadai tentang bahasa Arab lalu mengidentikkan suara
majikan mereka yang keras itu dengan kemarahan, meskipun majikan itu
sesungguhnya tidak sedang marah. Sebaliknya, senyuman perempuan kita (termasuk
TKW) kepada orang Arab/majikan pria mereka yang mereka maksudkan sebagai
keramahtamahan atau kesopanan dan kesantunan, boleh jadi dianggap sebuah
`godaan` oleh majikan pria mereka. Kesalahpahaman antarbudaya semacam ini, bisa
tidak terhindarkan meskipun majikan dan TKW sama-sama Muslim. Mungkinkah
problem TKW di Arab Saudi semisal terjadinya pelecehan seksual sebagaimana
sering kita baca atau dengar, seperti kasus `majikan Arab memerkosa atau
menghamili TKW` dsb berkaitan dengan kesalahpahaman antarbudaya ini? Bisa jadi.
7.
Budaya/tradisi Arab mementingkan
keramahtamahan terhadap tamu, kemurahan hati, keberanian, kehormatan, dan harga
diri. Nilai kehormatan orang Arab terutama melekat pada anggota keluarganya,
khususnya perempuan (kata `hormat` memiliki akar kata yang sama dengan
`hurumah` dan `harim` yang artinya `perempuan` atau `istri`), yang tidak boleh
diganggu orang luar selain suami atau mahramnya. Di Arab Saudi perempuan adalah
properti domestik. Di Saudi, adalah hal yang lazim jika seorang pria tidak
pernah mengenal atau bahkan sekadar melihat wajah istri atau anak perempuan
dari sahabatnya, meskipun mereka telah lama bersahabat dan sering saling
mengunjungi. Juga tidak lazim bagi seorang pria untuk memberi bingkisan kepada
istri sahabat prianya itu atau anak perempuannya yang sudah dewasa. Karena itu
saran saya, tak usahlah kita coba-coba sok ramah, berlama-lama memandang,
apalagi menggoda atau mengganggu.
8.
Aturan rambu-rambu lalu lintas yang
berlaku di Arab Saudi berbeda 180º dengan aturan yang berlaku di negara kita.
Di Indonesia, setiap pengguna jalan umum baik kendaraan pribadi maupun angkutan
umum semua wajib berada di jalur kiri jalan (dan letak roda kemudi mobil berada
di bagian kanan). Demikian pula waktu menaikkan atau menurunkan penumpang semua
berada di jalur kiri. Karena itu penumpang di Indonesia jika ingin turun dari
kendaraan umum, biasanya mereka bilang `Kiri Pak Sopir !`. Hal ini berbeda sama
sekali dengan apa yang berlaku di Arab Saudi, semua pengguna jalan termasuk
waktu menaikkan maupun menurunkan penumpang berada di jalur sebelah kanan
jalan. Demikian pula waktu menaikkan maupun menurunkan penumpang, mereka wajib
menepi ke sebelah kanan jalan. Apa jadinya jika tradisi lalu-lintas di negeri
sendiri ini tetap `kita pertahankan dan kita bawa` saat kita berada di Arab
Saudi? Sebuah features yang dimuat di sebuah surat kabar Arab Saudi (1999)
pernah penulis baca: `Tingginya frekuensi kecelakaan lalu-lintas yang menimpa
sopir pemula asal Indonesia, diduga karena perbedaan rambu-rambu lalu-lintas
yang berlaku di Arab Saudi. Sementara kecelakaan yang menimpa warga pribumi
Saudi, umumnya menimpa remaja usia 15-25 tahun disebabkan prilaku ugal-ugalan`.
9.
Ada kesan, pandangan orang Saudi
terhadap warga Indonesia agak `stereotif`. Di antara bangsa-bangsa yang datang
berkunjung ke Saudi Arabia terlepas motif dan tujuannya, orang-orang asal
Indonesia termasuk yang paling mudah diidentifikasi, baik dari segi fisik
(sebagaimana umumnya orang Asia Tenggara, orang Indonesia termasuk kelompok
bangsa yang berfisik tidak tinggi dan tidak besar), segi pakaian maupun cara
berjalan. Mungkin karena begitu banyaknya saudara-saudara kita yang muqim di
Saudi baik sebagai TKI maupun TKW, maka kesan pukul rata (generalisasi) itu
tidak jarang menimpa saudara kita jama`ah haji. Karena itu tidak usah
dimasukkan di dalam hati jika suatu ketika ada di antara kita yang `disangka
TKI/TKW` dan merasa kurang `dihargai` sebagai tamu Allah oleh orang Saudi
ketika kita sedang di Arab Saudi, terutama di saat kita berjalan-jalan tanpa
kostum atau identitas jama`ah haji.
10.
Bagi orang Saudi, rumah betul-betul
menjadi bagian privasi yang tak semua orang bisa mengakses ke dalam dengan
mudahnya, sebagaimana kebiasaan kita di Indonesia. Desain rumah yang umumnya
`hanya` berbentuk segi empat bertingkat seolah-olah menggambarkan bangunan
sebuah benteng yang sulit ditembus. Faktanya memang benar, setiap rumah selalu
ditutup dengan pagar tembok tinggi, dengan pintu gerbang bisa berlapis-lapis.
Apa yang ada di balik tembok adalah sebuah privasi yang tidak boleh dikonsumsi
oleh publik. Karena itu saya menyarankan untuk tidak tengak-tengok atau
tolah-toleh mengamati pintu di depan rumah orang Saudi atau sekedar
melihat-lihat bangunan bagian atas. Sebab, umumnya mereka sangat tidak respek
dengan perilaku seperti ini, bisa jadi mereka mengira kalau orang itu adalah
`harami` alias `maling` atau penculik yang sedang mengintai mangsa.
11.
Tak lama setelah saya muqim di Mekkah,
suatu sore saya berjalan-jalan di kawasan pertokoan di Mekkah dengan seorang kawan
laki-laki dari Indonesia (asal Gondanglegi – Malang). Sebagaimana kebiasaan di
Indonesia saya dan kawan saya berjalan bergandeng tangan sambil melihat-lihat
barang yang ada di sepanjang pertokoan tersebut. Begitu melintasi salah satu
toko yang dijaga oleh orang Arab, tiba-tiba kami ditegur oleh si penjaga toko:
`Isy fak inta ya walad !…inta luthy walla eh,….haza aib, ya walad…` (apa yang
kau lakukan itu, nak…! kamu homo apa bagaimana? Itu aib…). Wah…saya baru tahu,
ternyata bergandengan tangan dengan sesama jenis di Saudi itu termasuk `aib`
menurut mereka, sebab bisa dianggap sebagai pasangan homo.
12.
Busana orang Saudi hampir semua sama.
Mereka semua memakai pakaian putih yang biasa disebut `tsaub` dengan sorban
motif kotak-kotak kecil berwarna putih-merah plus diikat dengan `igal` di
kepala. Performance orang Saudi yang demikian wibawa seringkali membuat
orang-orang Indonesia yang baru melihat atau mengenalnya menjadi ciut nyali,
minder, kurang percaya diri bahkan tak jarang yang menjadi takut, sehingga menimbulkan
adanya semacam jarak dan sekat pemisah yang membatasi dalam pergaulan. Akibat
berikutnya yang biasanya menimpa adalah adanya perasaan rendah diri di dalam
perasaan orang-orang Indonesia ketika berhadap-hadapan dengan orang Saudi. Hal
semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat tak ada yang membedakan
antara Arab maupun bukan Arab, kecuali hanya taqwanya. Saya menduga, kultur
Jawa yang melekat kuat mengiternalisasi di dalam pribadi orang-orang kita
kebanyakan, yang biasanya terkenal sebagai orang yang nriman, ngalah, dan
rendah hati memberi andil yang kuat terhadap munculnya perasaan rendah diri di
hadapan bangsa lain seperti ini. Dalam kasus-kasus tertentu kelemahan seperti
ini justru `dimanfaatkan` oleh oknum orang Saudi untuk mem-pressure, menganiaya
bahkan memperbudak saudara-saudara kita di Saudi. Idealnya kita tetap harus
merasa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, dengan tetap menjunjung
tinggi etika pergaulan global yang egaliter dan jauh dari sifat arogan.
13.
Sesungguhnya di berbagai tempat-tempat
pelaksanaan ibadah haji (seperti di Mina, Arafah apalagi di Haram) telah
dipasang tulisan larangan keras mengambil foto.
KESIMPULAN
Pada
intinya negara yang kecil memiliki keterbatasan dalam SDA dan wilayah sehingga
mereka harus mampu mengatur SDA tersebut secara efektif dan efisien, Pemerintahnya
harus cerdas dalam mengelola jumlah dan kualitas masyarakatnya. kebanyakan
negara kecil didunia menjadikan keindahan alamnya untuk dijadikan tempat
pariwisata untuk menambah pendapatan negaranya. sedangkan dalam segi keamanan
mereka biasanya melakukan hubungan bilateral dengan negara tetangganya, untuk
melindungi mereka.
Sedangkan
negara yang besar wilayahnya mereka seharusnya lebih cepat menjadi negara maju
karena SDA pasti banyak juga seperti contoh Amerika Serikat, China, Rusia,
Australia. dan dalam segi keamanan mereka lebih mandiri bahkan negara besar itu
berpotensi kuat dan sulit ditaklukan terlepas dari angkatan bersenjatanya yang
kuat yaitu karna luas wilayahnya juga.
Menurut
saya persamaan negara kecil dan besar itu mereka harus sama-sama menyesuaikan
diri dengan luas wilayahnya.
Menurut
saya perbedaan negara kecil dan besar dilihat dari segi manapun akan berbeda,
tetapi belum tentu negara kecil itu miskin dan belum tentu juga negara besar
itu kaya. Tetapi itu semua tergantung MSDM dan MSDA yang pemerintahanya
lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar